Warga Kota Bogor berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di Kota Bogor bertambah dua orang lagi pada Kamis sehingga semuanya menjadi lima orang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno sebagai Juru Bicara Pemerintah Kota Bogor untuk Siaga Corona mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya di Kota Bogor, Kamis.
Menurut Retno, kelima orang berstatus PDP yang meninggal dunia itu sebelumnya telah dilakukan tes SWAB dan sampelnya telah dikirim ke laboratorium di Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan tapi hasilnya belum keluar.
Baca juga: Kota Bogor terima 800 unit "rapid test" Rabu pagi
Baca juga: Pemkot Bogor lakukan penyemprotan disinfektan di 293 titik
Sedangkan jumlah orang berstatus PDP juga meningkat signifikan, yakni menjadi 33 orang pada Kamis atau naik 83,33 persen, dari sehari sebelumnya sebanyak 18 orang.
Dari jumlah tersebut, selain lima orang yang meninggal dunia, juga ada enam orang lainnya dinyatakan sudah selesai atau sehat sehingga jumlah PDP yang masih dalam pengawasan di rumah sakit di Kota Bogor ada sebanyak 22 orang.
Sementara itu, warga Kota Bogor berstatus orang dalam pemantauan (OPD) juga meningkat signifikan menjadi 567 orang atau naik 51,20 persen dari sebelumnya, yakni sebanyak 375 orang.
Baca juga: Warga Kota Bogor positif COVID-19 jadi tujuh orang, satu meninggal
Baca juga: Pemkot Bogor siapkan tambahan ruang rawat COVID-19 di RSUD Kota Bogor
Dari total ODP tersebut, baru sebanyak 31 orang yang dinyatakan selesai atau sehat sehingga jumlah OPD yang masih dalam pemantauan ada sebanyak 536 orang.
Kemudian, data pasien terkonfirmasi positif COVID-19 pada Kamis masih sama dengan Rabu (25/3), yakni tujuh pasien, satu di antaranya meninggal dunia. Karena itu, pasien positif COVID-19 yang masih dalam perawatan di ruang isolasi di rumah sakit di Kota Bogor sebanyak enam pasien.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno sebagai Juru Bicara Pemerintah Kota Bogor untuk Siaga Corona mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya di Kota Bogor, Kamis.
Menurut Retno, kelima orang berstatus PDP yang meninggal dunia itu sebelumnya telah dilakukan tes SWAB dan sampelnya telah dikirim ke laboratorium di Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan tapi hasilnya belum keluar.
Baca juga: Kota Bogor terima 800 unit "rapid test" Rabu pagi
Baca juga: Pemkot Bogor lakukan penyemprotan disinfektan di 293 titik
Sedangkan jumlah orang berstatus PDP juga meningkat signifikan, yakni menjadi 33 orang pada Kamis atau naik 83,33 persen, dari sehari sebelumnya sebanyak 18 orang.
Dari jumlah tersebut, selain lima orang yang meninggal dunia, juga ada enam orang lainnya dinyatakan sudah selesai atau sehat sehingga jumlah PDP yang masih dalam pengawasan di rumah sakit di Kota Bogor ada sebanyak 22 orang.
Sementara itu, warga Kota Bogor berstatus orang dalam pemantauan (OPD) juga meningkat signifikan menjadi 567 orang atau naik 51,20 persen dari sebelumnya, yakni sebanyak 375 orang.
Baca juga: Warga Kota Bogor positif COVID-19 jadi tujuh orang, satu meninggal
Baca juga: Pemkot Bogor siapkan tambahan ruang rawat COVID-19 di RSUD Kota Bogor
Dari total ODP tersebut, baru sebanyak 31 orang yang dinyatakan selesai atau sehat sehingga jumlah OPD yang masih dalam pemantauan ada sebanyak 536 orang.
Kemudian, data pasien terkonfirmasi positif COVID-19 pada Kamis masih sama dengan Rabu (25/3), yakni tujuh pasien, satu di antaranya meninggal dunia. Karena itu, pasien positif COVID-19 yang masih dalam perawatan di ruang isolasi di rumah sakit di Kota Bogor sebanyak enam pasien.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020