Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menyebutkan bahwa rumah sakit di Kabupaten Bogor membutuhkan ruang isolasi tambahan, karena jumlahnya masih minim menjelang tes cepat atau rapid test virus corona jenis baru (COVID-19) secara masif.

"Masih sangat minim, mereka semua (pihak rumah sakit) masih mempersiapkan ruang isolasi tambahan," ujarnya saat dihubungi Antara di Bogor Jawa Barat, Selasa.

Menurutnya, dari empat rumah sakit umum daerah (RSUD) milik Kabupaten Bogor, belum ada satupun yang memiliki ruang isolasi dengan jumlah representatif untuk menampung pasien COVID-19. Padahal, jelang pelaksanaan rapid test masif terhadap 1.000 orang, Kabupaten Bogor minimal harus memiliki 500 ruang isolasi.

Baca juga: Ade Yasin tolak lakukan "rapid test" di Stadion Pakansari
Baca juga: Ini tiga kecamatan di Bogor yg jadi sebaran COVID-19

Rudy mencatat, RSUD dengan ruang isolasi paling banyak yaitu RSUD Ciawi, yaitu 22 ruangan. Artinya, jika dijumlahkan ruang isolasi yang ada di RSUD Kabupaten Bogor totalnya kurang dari 100 ruangan.

"RSUD Ciawi sampai menutup sementara Poli Kecantikan untuk menambah ruang baru dan memaksimalkan SDM perawat yang ada di rumah sakit," kata politisi Partai Gerindra itu.

Ia mengatakan, Pemkab Bogor perlu menyiapkan lokasi alternatif untuk menyiapkan ruang isolasi, salah satu yang tengah diupayakan yaitu berkoordinasi dengan Kemenpora terkait penggunaan Wisma Atlet di Hambalang.

"Bahkan RSUD Cileungsi tadi infonya pasang tenda tambahan bantuan dari Kodim Kabupaten Bogor," tuturnya.

Baca juga: Bupati Bogor Ade Yasin lakukan tes COVID-19

Sementara, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Bogor, dr Kusnadi yang ditunjuk sebagai juru bicara (jubir) COVID-19 tak menampik mengenai kekurangan ruangan isolasi di rumah sakit Kabupaten Bogor.

"Kebutuhan ruang isolasi  minimal 500 ruangan untuk rapid test akan dilaksanakan besok di RSUD Kabupaten Bogor," ungkapnya.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020