Cibinong (Antaranews Bogor) - Pihak terkait di Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyiapkan operasi pasar guna menstabilkan harga daging jika terjadi lonjakan harga menjelang Lebaran.

"Jangan sampai harga daging sapi di Kabupaten Bogor di atas Rp100 ribu per kilogram karena itu akan memberatkan masyarakat," katanya melalui Kabid Komunikasi Informasi Publik, Diskominfo Kabupaten Bogor Erwin Suriana di Cibinong, Sabtu.

Wabup dalam inspeksi mendadak terkait kebutuhan pokok pada Ramadhan 1435-Hijriah hingga menjelang Idul Fitri tidak hanya menyoroti masalah ketersediaan stok, namun juga memperhatikan adalah harga di tingkat konsumen.

Ia mengatakan bahwa bila harga daging sapi melampaui Rp100 ribu maka Pemerintah Kabupaten Bogor akan segera melakukan operasi pasar untuk dapat menurunkan harga tersebut.

Diakuinya bahwa kondisi saat ini harga daging sapi di kisaran Rp90.000-Rp93.000.

Selama Ramadhan diprediksi harganya berkisar Rp93.000-Rp95.000 per kilogram.

Pihaknya mengharapkan menjelang Idul Fitri harga harus di bawah Rp100.000.

"Bila harganya melebihi Rp100.000 maka akan dilakukan operasi pasar," katanya menegaskan.

Selain itu, Wabup juga menyatakan bahwa untuk membuat rasa aman agar daging tersebut layak sampai kepada masyarakat, Pemerintahan Kabupaten Bogor akan terus melakukan pengawasan terhadap pasar tradisional, super market serta importir daging.

Upaya itu dilakukan, kata Nurhayanti, agar jangan sampai di Kabupaten Bogor beredar daging seperti ayam tiren (mati kemarin), daging celeng (babi hutan), dan produk yang mengandung formalin serta daging gelonggongan (dicampur air).

"Pemkab Bogor akan terus melakukan pengawasan terhadap peredaran daging, jangan sampai daging yang tidak sehat dan tidak layak dikonsumsi diterima oleh masyarakat," katanya.

Menurut Erwin Suriana setelah melakukan sidak di rumah potong hewan tersebut, Wakil Bupati Bogor juga berkesempatan meninjau tempat sapi disimpan sebelum disembelih.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014