Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa social distancing atau menjaga jarak merupakan cara yang sangat efektif untuk mengurangi potensi penyebaran virus SARS-COV-2, penyebab penyakit COVID-19.
Pemerintah, kata dia, sudah membuat kebijakan, salah satunya adalah dengan mengimbau perlunya social distancing atau menjaga jarak dari orang lain.
"Ini dimaknai bahwa pemerintah telah menyadari sepenuhnya bahwa penularan COVID-19 adalah bersifat droplet," katanya.
Baca juga: Pasien COVID-19 yang sembuh makin meningkat jadi 15 orang
Percikan lendir kecil-kecil dari dinding saluran napas dari seseorang yang sakit dan kemudian keluar pada saat batuk dan bersin dapat menyebarkan virus itu ke orang lain dalam jarak kurang dari satu meter.
"Oleh karena itu untuk siapapun yang batuk, siapapun yang menderita influenza harus menggunakan masker," katanya.
Tujuannya adalah untuk membatasi percikan droplet dari orang yang bersangkutan ke sekitarnya.
Baca juga: Bupati umumkan tiga warga Bogor positif COVID-19, satu meninggal dunia
Lebih lanjut, Yurianto mengatakan mengingat pentingnya menjaga jarak untuk mengurangi potensi penyebaran, masyarakat diimbau untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Baik di lingkungan kerja apabila tidak memungkinkan untuk bekerja dari rumah ataupun di kehidupan rumah tangga juga apabila ini bisa dilakukan dengan baik," katanya.
Baca juga: Tiga pendeta yang meninggal di Kota Bogor bukan karena corona
Kemudian, selain menjaga jarak, membiasakan pola hidup bersih dan sehat juga sangat penting untuk dilakukan untuk membatasi penyebaran virus.
"Terapkan pola hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun pada air yang mengalir," katanya.
Gerakan-gerakan semacam itu, menurut dia semestinya harus dibudayakan, tidak semata-mata disosialisasikan saja.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Pemerintah, kata dia, sudah membuat kebijakan, salah satunya adalah dengan mengimbau perlunya social distancing atau menjaga jarak dari orang lain.
"Ini dimaknai bahwa pemerintah telah menyadari sepenuhnya bahwa penularan COVID-19 adalah bersifat droplet," katanya.
Baca juga: Pasien COVID-19 yang sembuh makin meningkat jadi 15 orang
Percikan lendir kecil-kecil dari dinding saluran napas dari seseorang yang sakit dan kemudian keluar pada saat batuk dan bersin dapat menyebarkan virus itu ke orang lain dalam jarak kurang dari satu meter.
"Oleh karena itu untuk siapapun yang batuk, siapapun yang menderita influenza harus menggunakan masker," katanya.
Tujuannya adalah untuk membatasi percikan droplet dari orang yang bersangkutan ke sekitarnya.
Baca juga: Bupati umumkan tiga warga Bogor positif COVID-19, satu meninggal dunia
Lebih lanjut, Yurianto mengatakan mengingat pentingnya menjaga jarak untuk mengurangi potensi penyebaran, masyarakat diimbau untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Baik di lingkungan kerja apabila tidak memungkinkan untuk bekerja dari rumah ataupun di kehidupan rumah tangga juga apabila ini bisa dilakukan dengan baik," katanya.
Baca juga: Tiga pendeta yang meninggal di Kota Bogor bukan karena corona
Kemudian, selain menjaga jarak, membiasakan pola hidup bersih dan sehat juga sangat penting untuk dilakukan untuk membatasi penyebaran virus.
"Terapkan pola hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun pada air yang mengalir," katanya.
Gerakan-gerakan semacam itu, menurut dia semestinya harus dibudayakan, tidak semata-mata disosialisasikan saja.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020