Harga emas berjangka di Bursa Comex jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena ekuitas AS rebound setelah hari terburuk mereka sejak 2008 dan dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April turun 15,40 dolar AS atau 0,92 persen, menjadi 1.660,3 dolar AS per ounce, kata Kantor Berita China Xinhua.
Emas berjangka naik 3,3 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.675,70 dolar AS per ounce pada sesi sebelumnya, ketika anjloknya harga minyak mentah dan meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran COVID-19 memicu investor menjauhi aset-aset berisiko.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Indonesia bertambah total 27 orang.
Dow Jones Industrial Average naik 101,02 poin atau 0,42 persen, menjadi 23.952,04 pada 18.00 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman, sedangkan sebaliknya berlaku ketika ekuitas AS membukukan keuntungan.
"Dengan volatilitas yang kami miliki di pasar ekuitas AS dalam beberapa hari terakhir, kami melihat beberapa orang mengurangi emas sedikit," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS seperti dikutip Reuters.
"Ketika Anda mencoba untuk menjaga alokasi yang tepat di seluruh investasi Anda, Anda perlu menjual sedikit emas dan membeli sedikit S&P dan itulah yang Anda lihat sekarang. Orang-orang menyeimbangkan kembali portofolio,” jelasnya
Sementara itu, indeks dolar AS naik 1,30 dolar atau 1,37 persen, menjadi 96,19 pada 17.55 GMT. Indeks adalah ukuran dolar terhadap sejumlah mata uang utama lainnya.
Baca juga: WNI pemegang "permanent resident" di Victoria Australia positif corona
Harga emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar, menjadi lebih mahal bagi investor.
Baca juga: Tempat pembuatan masker ilegal di Pakansari Bogor berhasil diungkap
Meskipun faktor utama dalam pergerakan harga emas pada Selasa (10/3) adalah ekuitas AS, Indeks Optimisme Federasi Bisnis Independen (NFIB) yang dirilis pada Selasa, naik 0,2 poin menjadi 104,5. Analis mencatat bahwa angka berada di antara 10 persen teratas dalam 46 tahun sejarah survei. Ini memberi tekanan pada logam mulia karena berita ekonomi yang bagus mengurangi permintaan untuk emas.
Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 9,9 sen atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 16,955 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 6,6 dolar AS atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada 869,4 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April turun 15,40 dolar AS atau 0,92 persen, menjadi 1.660,3 dolar AS per ounce, kata Kantor Berita China Xinhua.
Emas berjangka naik 3,3 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.675,70 dolar AS per ounce pada sesi sebelumnya, ketika anjloknya harga minyak mentah dan meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran COVID-19 memicu investor menjauhi aset-aset berisiko.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Indonesia bertambah total 27 orang.
Dow Jones Industrial Average naik 101,02 poin atau 0,42 persen, menjadi 23.952,04 pada 18.00 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman, sedangkan sebaliknya berlaku ketika ekuitas AS membukukan keuntungan.
"Dengan volatilitas yang kami miliki di pasar ekuitas AS dalam beberapa hari terakhir, kami melihat beberapa orang mengurangi emas sedikit," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS seperti dikutip Reuters.
"Ketika Anda mencoba untuk menjaga alokasi yang tepat di seluruh investasi Anda, Anda perlu menjual sedikit emas dan membeli sedikit S&P dan itulah yang Anda lihat sekarang. Orang-orang menyeimbangkan kembali portofolio,” jelasnya
Sementara itu, indeks dolar AS naik 1,30 dolar atau 1,37 persen, menjadi 96,19 pada 17.55 GMT. Indeks adalah ukuran dolar terhadap sejumlah mata uang utama lainnya.
Baca juga: WNI pemegang "permanent resident" di Victoria Australia positif corona
Harga emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar, menjadi lebih mahal bagi investor.
Baca juga: Tempat pembuatan masker ilegal di Pakansari Bogor berhasil diungkap
Meskipun faktor utama dalam pergerakan harga emas pada Selasa (10/3) adalah ekuitas AS, Indeks Optimisme Federasi Bisnis Independen (NFIB) yang dirilis pada Selasa, naik 0,2 poin menjadi 104,5. Analis mencatat bahwa angka berada di antara 10 persen teratas dalam 46 tahun sejarah survei. Ini memberi tekanan pada logam mulia karena berita ekonomi yang bagus mengurangi permintaan untuk emas.
Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 9,9 sen atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 16,955 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 6,6 dolar AS atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada 869,4 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020