Depok, (Antaranews Bogor) - Kampanye negatif melalui stiker maupun spanduk mendekati pemilihan presiden dan wakil presiden mulai marak di Kota Depok, Jawa Barat, untuk itu perlu menghindari kampanye yang tidak mendidik tersebut.

"Penyebaran stiker dan spanduk berisi kampanye negatif terkait Pilpres 2014 perlu dihentikan karena tidak mendidik masyarakat dalam berpolitik," kata seorang tokoh masyarakat Kota Depok Habib Soleh Alhaddar, Jumat.

Ia mengatakan penyebaran stiker maupun spanduk berisi kampanye negatif dilakukan oleh kedua kubu, baik dari kubu capres dengan nomor urut 1 maupun nomor urut 2. Isi spanduk yang tertulis bahkan sangat meresahkan warga karena mengandung unsur SARA, sehingga seharusnya spanduk tersebut tidak ada.

"Ini tidak baik bagi pendidikan politik masyarakat yang melihat secara langsung spanduk tersebut, janganlah membawa-bawa agama," kata Habib Soleh mengingatkan.

Soleh juga mengungkapkan yang paling masif adalah penempelan stiker yang isinya mengajak agar masyarakat tidak memilih capres tertentu, karena sudah dianggap sebagai `Pembohong`, bahkan ada lagi yang isinya mengungkapkan tentang capres tertentu di belakangnya asing.

"Banyak sekali stiker yang berisi kampanye negatif. Kalau saya baca isinya tidak menyudutkan, tapi ajakan. Jadi, mengembalikan kepada rakyat sebagai pihak yang memiliki hak pilih," ujarnya.

Salah seorang warga Depok, Rudi mengungkapkan pemasangan spanduk dan stiker bertuliskan imbauan, ajakan, dan seruan bernada negatif memang sudah semakin marak di Kota Depok.

Menurut dia isi spanduknya memang unik, berbeda dengan spanduk-spanduk biasa yang mengajak orang memilih salah satu calon. Tapi yang ini berbeda. Bahasanya lebih nyeleneh.

"Walaupun ada yang nyerempet-nyerempet ke negatif. Menurut saya sih wajar, karena sekarang ini kan Pilpresnya Head to Head," ujar Rudi.

Dikatakannya sebaran stiker dan spanduk bertuliskan "nyeleneh" itu mayoritas di tempat keramaian kota, misalnya di pertigaan jalan, lampu merah, dan sebagian di kompleks-kompleks perumahan.

"Tapi menurut saya sih, baguslah, jadi suasananya beda," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, isi spanduk maupun brosur umumnya berisi ajakan memilih calon tertentu, tapi kali ini muncul kreatifitas dalam bentuk lain.

"Ada hal yang beda saja dengan pilpres sebelumnya, jadi isi spanduk lebih kreatif," katanya.

Pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 diikuti dua pasangan yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014