Bupati Bogor Ade Yasin meminta masyarakatnya untuk tidak panik menanggapi adanya dua warga Depok, Jawa Barat, yang wilayahnya bersebelahan dengan Kabupaten Bogor, positif terjangkit virus corona atau COVID-19.

"Masyarakat jangan panik, pemerintah pasti akan menangani permasalahan ini," ujarnya kepada Antara Bogor, Senin (2/3).

Menurutnya, hingga kini belum ada laporan mengenai warga Bogor yang terserang virus corona. Tapi, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap penularan virus yang sudah mewabah di beberapa negara lain.

Baca juga: Wali Kota minta warga Depok tetap tenang dan jangan panik dengan virus corona

Ade Yasin mengaku sudah menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk siaga atas penyebaran virus corona di wilayah Kabupaten Bogor.

"Saya menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor waspada penyebaran virus corona karena ada warga Kota Depok yang kabarnya terjangkit virus ini," kata Ade Yasin.

Sementara itu, Kasi Surveilance dan Imunisasi pada Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana memastikan bahwa belum ada warga Kabupaten Bogor terjangkit virus corona.

Baca juga: Wali Kota Depok jelaskan kondisi dua warga yang positif terinfeksi corona

Ia menginbau masyarakat segera memeriksa kesehatannya jika mengalami gejala seperti virus corona.

"Gejala awal kan sama dengan flu biasa. Jadi kalau ada gejala seperti itu, tidak bisa langsung dikaitkan COVID-19 apalagi sekarang sedang musim hujan. Curiga covid harus dipastikan ada kontak langsung atau erat dengan penderita. Kemudian dibuktikan dengan hasil lab," kata Adang.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan dua warga negara Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona tinggal di Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Menkes: Warga yang terinfeksi corona tinggal di Depok

Di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, ia menjelaskan bahwa dua warga yang dinyatakan positif terserang COVID-19 tersebut merupakan ibu dan anak yang berturut-turut berusia 64 tahun dan 31 tahun.

"Ada WN Jepang yang tinggal di Malaysia, melakukan perjalanan ke Indonesia, kembali ke Malaysia setelah beberapa hari sakit, maka dicek di sana, kena monitor, dikatakan COVID-19 positif, pemerintah Malaysia menghubungi kita, kita lakukan tracking (pelacakan), melakukan close contact (kontak dekat) dengan pasien ini, kita tindak lanjuti, sistem di sini berjalan," terangnya.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020