Akses jalan menuju objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikepung banjir dan tanah longsor yang diakibatkan hujan deras yang turun sejak Minggu, (16/2) hingga Senin, (17/2).
"Laporan sementara petugas kami di lapangan ada empat titik longsor yakni di Kampung Cipeucang, Desa Taman Jaya, Kampung Cibuti, Desa Giri Mukti, Kampung Batu Cakup, Desa Ciemas, dan Kampung Pasir Muncang, Desa Giri Mukti, Kecamatan Ciemas," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Senin.
Baca juga: Tangani sampah di objek wisata, Pemkab Sukabumi gandeng berbagai elemen masyarakat
Sementara, untuk kejadian banjir terjadi di Kampung Batu Karut, RT 03/06, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Jampang Tengah. Banjir bandang yang terjadi di Sungai Cipicung ini disebabkan melonjaknya volume air.
Adapun dampak dari bencana tersebut mengakibatkan pondasi jembatan penghubung antardesa sepanjang 12 meter dengan lebar 1,5 meter terancam ambruk dan tidak bisa lagi dilalui kendaraan seperti sepeda motor.
Rusaknya jalur penghubung itu, menyebabkan warga terpaksa harus mengalihkan perjalanannya ke lokasi lainnya yang lebih jauh. Akibat dari bencana ini warga yang berada di kawasan objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhan Ratu seperti Pantai Palampang belum bisa melintas karena akses jalan masih ada yang tertutup longsor dan tergenang banjir.
Baca juga: Perum Jamkrindo tanam ratusan pohon di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait lainnya untuk mengevakuasi material longsoran yang menutup jalan serta membuat jembatan darurat atau dilakukan perbaikan agar bisa dilalui kendaraan.
Untuk banjir yang terjadi di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas masih dalam pendataan dan informasinya sudah mulai surut, namun melihat cuaca pada Senin ini masih terjadi turun hujan berpotensi terjadi bencana susulan, tetapi berharap tidak ada.
Baca juga: Geopark Ciletuh Palabuhanratu butuhkan tangan kreatif untuk mengelola
"Pada kejadian bencana ini kami belum menerima laporan adanya korban jiwa, hanya beberapa fasilitas umum dan rumah warga yang rusak. Petugas kami pun masih berada di lokasi untuk membantu warga sekaligus melakukan pendataan," tambahnya.
Daeng mengimbau kepada warga maupun wisatawan untuk selalu waspada dan taat akan aturan serta imbauan dari petugas keamanan objek wisata, karena dalam sepekan terakhir ini cuaca kurang bersahabat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Laporan sementara petugas kami di lapangan ada empat titik longsor yakni di Kampung Cipeucang, Desa Taman Jaya, Kampung Cibuti, Desa Giri Mukti, Kampung Batu Cakup, Desa Ciemas, dan Kampung Pasir Muncang, Desa Giri Mukti, Kecamatan Ciemas," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Senin.
Baca juga: Tangani sampah di objek wisata, Pemkab Sukabumi gandeng berbagai elemen masyarakat
Sementara, untuk kejadian banjir terjadi di Kampung Batu Karut, RT 03/06, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Jampang Tengah. Banjir bandang yang terjadi di Sungai Cipicung ini disebabkan melonjaknya volume air.
Adapun dampak dari bencana tersebut mengakibatkan pondasi jembatan penghubung antardesa sepanjang 12 meter dengan lebar 1,5 meter terancam ambruk dan tidak bisa lagi dilalui kendaraan seperti sepeda motor.
Rusaknya jalur penghubung itu, menyebabkan warga terpaksa harus mengalihkan perjalanannya ke lokasi lainnya yang lebih jauh. Akibat dari bencana ini warga yang berada di kawasan objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhan Ratu seperti Pantai Palampang belum bisa melintas karena akses jalan masih ada yang tertutup longsor dan tergenang banjir.
Baca juga: Perum Jamkrindo tanam ratusan pohon di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait lainnya untuk mengevakuasi material longsoran yang menutup jalan serta membuat jembatan darurat atau dilakukan perbaikan agar bisa dilalui kendaraan.
Untuk banjir yang terjadi di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas masih dalam pendataan dan informasinya sudah mulai surut, namun melihat cuaca pada Senin ini masih terjadi turun hujan berpotensi terjadi bencana susulan, tetapi berharap tidak ada.
Baca juga: Geopark Ciletuh Palabuhanratu butuhkan tangan kreatif untuk mengelola
"Pada kejadian bencana ini kami belum menerima laporan adanya korban jiwa, hanya beberapa fasilitas umum dan rumah warga yang rusak. Petugas kami pun masih berada di lokasi untuk membantu warga sekaligus melakukan pendataan," tambahnya.
Daeng mengimbau kepada warga maupun wisatawan untuk selalu waspada dan taat akan aturan serta imbauan dari petugas keamanan objek wisata, karena dalam sepekan terakhir ini cuaca kurang bersahabat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020