Pasukan TNI dikerahkan untuk membantu meredam kericuhan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu.
 
"Saat ini pihak kepolisian sudah berada di lokasi. Penanganan kericuhan juga dilakukan dengan bantuan pihak TNI," kata Kapolres Tanah Karo AKBP Benny Hutajulu saat dikonfirmasi.
 
Ia mengaku kericuhan yang terjadi sejak Rabu siang ini belum diketahui detail pemicunya.
 
"Saat ini anggota di lapangan masih dalam upaya mengendalikan situasi. Aparat gabungan juga berjaga-jaga di sekitar rutan tersebut," ujarnya.
 
Baca juga: 11 Waraga binaan Rutan Depok dapat remisi bebas
Baca juga: Penembakan Rutan Cipinang, pelaku diduga akan serang tiga petugas jaga

Perkembangan saat ini, lanjut Benny, petugas damkar masih memadamkan api yang muncul dari dalam Rutan Kabanjahe. Sementara para warga binaan telah dievakuasi.
 
"Kami masih lakukan evakuasi sebagian napi dan penyekatan keliling Lapas di bantu kekuatan dari Kodim dan Batalion," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan visual, asap kawah Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 400 meter di atas puncak kawah.

Sedangkan angin di gunung itu bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara tercatat mencapai 14.5-20.9 derajat Celsius dengan kelembaban udara 57-89 persen dan tekanan udara 629.55-709.5 mmHg.

BPPTKG tidak mencatat adanya guguran lava yang terpantau secara visual pada periode pengamatan itu.

Baca juga: Rutan Depok Pasang 'Box Layanan Self Service'
Baca juga: Polisi Ringkus Ratusan Tahanan Kabur

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sehubungan dengan potensi guguran lava dan awan panas yang dapat menimbulkan hujan abu, maka masyarakat di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG atau ke Kantor BPPTKG.

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020