Kodim 0621/Kabupaten Bogor akan memfokuskan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun ini di wilayah terdampak bencana paling parah di Kabupaten Bogor Jawa Barat, yaitu Kecamatan Sukajaya.

"Memang ada arahan dari Kodam, kalau bisa TMMD yang sasarannya di kecamatan lain, diarahkan ke Kecamatan Sukajaya. Itu ada proses perubahan nanti," ujar Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno saat hadir dalam rapat koordinasi nasional penanggulangan bencana 2020 di Sentul International Convention Center (SICC) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Baca juga: Tiga desa di Sukajaya rawan longsor, warga akan direlokasi ke tempat lain

Menurut pria yang juga berperan sebagai Incident Commander tim tanggap darurat bencana Kabupaten Bogor, kegiatan TMMD yang setiap tahunnya dilaksanakan pada triwulan keempat, tahun ini pelaksanaannya bisa dipercepat pada triwulan pertama, mengingat kebutuhan pemulihan pascabencana di Sukajaya.

"Kalau perlu kita gunakan TMMD skala besar, masif pembangunannya, pelibatan kementerian dan lembaganya juga lebih masif," tambah Harry Eko.

Ia mengemukakan, jika pihaknya menggelar TMMD skala besar, maka pasukan TNI yang diterjunkan bukan hanya dari Kodim 0621, melainkan juga berbagai kesatuan lain yang ada di Jabodetabek.

Baca juga: Harga bibit vetiver Rp2000 disebut mahal, ini respon Jokowi

"Pasukan siap, selain dari Kodam Siliwangi juga ada pasukan Divisi 1 Kostrad pun siap membantu. Banyak pasukan di sekitar Jabodetabek ini yang bisa membantu TMMD di Sukajaya," sebutnya.

Seperti diketahui, Kecamatan Sukajaya merupakan wilayah terdampak bencana awal tahun 2020 dengan kerusakan paling parah dibandingkan tiga kecamatan lainnya di wilayah Barat Kabupaten Bogor, yakni Kecamatan Nanggung, Cigudeg, dan Kecamatan Jasinga.

Baca juga: Bupati Bogor ajukan 15 titik relokasi korban bencana longsor Sukajaya Bogor

Peristiwa longsor dan banjir bandang yang terjadi pada Rabu (1/1) itu mengakibatkan kerusakan pada ribuan rumah masyarakat, jika dirinci, sebanyak 1.092 unit rusak berat, 1.625 unit rusak sedang, dan 1.334 unit rusak ringan.

Beberapa bangunan lain yang terdampak bencana antara lain masjid sebanyak 10 unit rusak berat, 15 unit rusak ringan, bangunan sekolah sebanyak 5 unit rusak berat, 8 unit rusak sedang, 3 unit rusak ringan, serta bangunan jembatan sebanyak 80 unit rusak berat dan 2 unit rusak ringan.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020