Anggota Komisi I DPR RI Willy Aditya menyatakan pemerintah harus meyakinkan publik bahwa virus Corona (Koronavirus) tidak terbawa ketika mengevakuasi 245 warga negara Indonesia dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

"Meski telah dievakuasi dari Wuhan, Pemerintah masih perlu meyakinkan bahwa virus Corona tidak ikut terbawa dalam pemindahan," kata Willy di Jakarta, Minggu.

Willy mengatakan bahwa Pemerintah menempatkan WNI ke pangkalan militer dengan fasilitas kesehatan yang memadai untuk melakukan pemeriksaan dan pemantauan yang lebih saksama.

Menurut dia, adanya protes warga dengan penempatan karantina di Natuna merupakan hal yang biasa karena kesenjangan komunikasi pemerintah saja.

"Harusnya pemerintah daerah diajak bicara untuk membangun komunikasi dengan warga dengan pesan-pesan kemanusiaan," ujarnya.

Willy mengingatkan bahwa pangkalan militer merupakan wilayah pertahanan yang informasinya harus dijaga.

Menurut dia, dengan fasilitas kesehatan yang terbuka untuk evakuasi WNI dari Wuhan, RRT, Pemerintah tetap harus mewaspadai transaksi informasi dari dan ke dalam pangkalan militer.

"Evakuasi ke fasilitas kesehatan pangkalan militer itu bagus-bagus saja selama hanya itu yang terjadi. Pangkalan militer harus dijaga informasinya," kata Willy.

Willy menyampaikan apresiasi atas upaya tanggap tim pemantauan Koronavirus yang dibentuk pemerintah dan telah berupaya fokus untuk memantau perkembangan kondisi akibat virus tersebut di Wuhan.

"Sejak awal geger, pastinya Pemerintah terus memantau kondisi. Apalagi, banyak pihak yang terus mengingatkan pemerintah untuk dapat bertindak segera apabila kondisi makin mencemaskan langkah evakuasi ini sangat tepat dilakukan," ujarnya.

Walaupun telah berhasil mengevakuasi WNI dari Wuhan, pemerintah Indonesia tetap harus terus memantau situasi karena penyebaran virus tersebut telah meluas khususnya di RRT dan beberapa negara lainnya.

Willy mengatakan bahwa di RRT, Koronavirus bukan hanya terdeteksi di Wuhan, melainkan ada di Zhejiang, Guangdong, Henan, dan provinsi lain di RRT.

"Laporan Global GIS dari Johns Hopkins, virus ini sudah terdeksi di 26 negara selain RRT, ini juga perlu diwaspadai pemerintah. Khusus WNI yang ada di RRT bisa disiapkan juga langkah evakuasi setelah evaluasi atas evakuasi pertama yang sudah selesai," katanya.

Willy berharap koordinasi pemerintah untuk terus memantau kondisi ini terus di jaga hingga benar-benar aman.

Dari evakuasi yang telah dilakukan, lanjut dia, Pemerintah bisa mempelajari proses dan kelemahan yang ada untuk perbaikan proses ke depannya.
 

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020