Sukabumi (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat terus memberikan bantuan penguatan permodalan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM melalui berbagai progam bantuan modal usaha.
"Bantuan yang kami berikan kepada pada pelaku UMKM seperti kerja sama antara pemerintah dengan PD Bank Pasar Kota Sukabumi dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) atau Balai-usaha Mandiri Terpadu khususnya dalam menyalurkan bantuan pemodalan kepada UMKM dengan bunga yang rendah," kata Wali Kota Sukabumi, M Muraz kepaa Antara, Minggu.
Menurut Muraz bantuan permodalan yang sudah disalurkan kepada UMKM saat ini sudah mencapai Rp4,5 miliar, sedangkan bantuan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Cinta Rakyat melalui bank-bank yang ditunjuk oleh pemerintah mencapai Rp155 miliyar.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Kota Sukabumi saat ini tidak hanya dikuasasi oleh perusahaan-perusahaan besar seperti BUMN dan BUMD saja, tapi sudah dipengaruhi oleh gerakan koperasi dan UMKM secara nyata. Dengan demikian, krisis ekonomi yang menumbangkan dan merontokan perusahaan-perusahaan besar, tidak membuat koperasi dan UMKM bergeming, bahkan koperasi dan UMKM menjadi penyelamat ekonomi.
"Maka dari itu, seluruh koperasi dan UMKM yang berdiri di akan terus kami pertahankan agar tidak gulung tikar melalui berbagai progam bantuan yang telah disiapkan," tambahnya.
Di sisi lain, Muraz mengatakan upaya untuk menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap produk dalam negeri dan daerah sendiri harus dibangun komitmen bersama antara seluruh elemen warga masyarakat dan pemerintah, seperti menggunakan produk-produk yang dihasilkan oleh bangsa sendiri atau produk dalam negeri dan daerah.
Namun untuk mewujudkan hal tersebut, harus dibarengi dengan upaya dan kerja keras para pengusaha dan para pelaku UMKM, khususnya dalam meningkatkan kualitas produksinya. Sehingg para konsumen akan jatuh hati dan merasa bangga pada produk bangsa sendiri yang merupakan hasil karya tangan anak bangsa.
"Kami juga sudah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar terbiasa menggunakan produk yang dibuat anak bangsa dan tidak bangga menggunakan produk asing, bahkan kami juga sudah mewajibkan kepada para PNS agar menggunakan batik asli Kota Sukabumi. Selain itu, kami juga mengimbau kepada para pelaku UMKM agar bisa meningkatkan lagi kualitas dan kuantitas produknya agar bisa menyaingi produk asing," kata Muraz.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Bantuan yang kami berikan kepada pada pelaku UMKM seperti kerja sama antara pemerintah dengan PD Bank Pasar Kota Sukabumi dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) atau Balai-usaha Mandiri Terpadu khususnya dalam menyalurkan bantuan pemodalan kepada UMKM dengan bunga yang rendah," kata Wali Kota Sukabumi, M Muraz kepaa Antara, Minggu.
Menurut Muraz bantuan permodalan yang sudah disalurkan kepada UMKM saat ini sudah mencapai Rp4,5 miliar, sedangkan bantuan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Cinta Rakyat melalui bank-bank yang ditunjuk oleh pemerintah mencapai Rp155 miliyar.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Kota Sukabumi saat ini tidak hanya dikuasasi oleh perusahaan-perusahaan besar seperti BUMN dan BUMD saja, tapi sudah dipengaruhi oleh gerakan koperasi dan UMKM secara nyata. Dengan demikian, krisis ekonomi yang menumbangkan dan merontokan perusahaan-perusahaan besar, tidak membuat koperasi dan UMKM bergeming, bahkan koperasi dan UMKM menjadi penyelamat ekonomi.
"Maka dari itu, seluruh koperasi dan UMKM yang berdiri di akan terus kami pertahankan agar tidak gulung tikar melalui berbagai progam bantuan yang telah disiapkan," tambahnya.
Di sisi lain, Muraz mengatakan upaya untuk menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap produk dalam negeri dan daerah sendiri harus dibangun komitmen bersama antara seluruh elemen warga masyarakat dan pemerintah, seperti menggunakan produk-produk yang dihasilkan oleh bangsa sendiri atau produk dalam negeri dan daerah.
Namun untuk mewujudkan hal tersebut, harus dibarengi dengan upaya dan kerja keras para pengusaha dan para pelaku UMKM, khususnya dalam meningkatkan kualitas produksinya. Sehingg para konsumen akan jatuh hati dan merasa bangga pada produk bangsa sendiri yang merupakan hasil karya tangan anak bangsa.
"Kami juga sudah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar terbiasa menggunakan produk yang dibuat anak bangsa dan tidak bangga menggunakan produk asing, bahkan kami juga sudah mewajibkan kepada para PNS agar menggunakan batik asli Kota Sukabumi. Selain itu, kami juga mengimbau kepada para pelaku UMKM agar bisa meningkatkan lagi kualitas dan kuantitas produknya agar bisa menyaingi produk asing," kata Muraz.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014