Komisi VIII DPR RI mewanti-wanti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor untuk melaksanakan mitigasi bencana secara maksimal, sehingga tak lagi terjadi kerusakan dahsyat di Kabupaten Bogor, Jawa Barat seperti pada bencana Rabu (1/1).

"Mitigasi ya, kesiapsiagaan kita dalam menyikapi jangan sampai terjadi separah ini lagi," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ihsan Yunus usai menyerahkan bantuan kebencanaan secara simbolis di Kantor Bupati, Cibinong Kabupaten Bogor, Jumat.

Baca juga: BPBD butuh waktu dua hari lagi evakuasi akses yang putus di Sukajaya Bogor

Menurutnya, mitigasi bencana di wilayah rawan longsor bisa dilakukan dengan cara menanam tanaman vetiver di wilayah tebingan, seperti yang rencananya akan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di wilayah bencana Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor pekan depan.

Sementara, bantuan yang diserahkan simbolis oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang totalnya senilai Rp3,2 miliar.

Baca juga: Ada tujuh orang dipastikan tewas akibat bencana di Kabupaten Bogor

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan di tempat yang sama menyebutkan bahwa setelah selesai masa tanggap bencana pada Kamis (30/1), kini Kabupaten Bogor memasuki fase transisi darurat ke pemulihan yang akan terus berlangsung hingga 30 April 2020.

"Dapur umum juga tetap difungsikan selama bantuan yang disalurkan masih ada," terang mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor itu.

Seperti diketahui, cuaca buruk yang terjadi pada Rabu (1/1) mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor terdampak banjir dan longsor. Longsor terjadi di Kecamatan Sukajaya, Nanggung, dan Cigudeg, sedangkan banjir terjadi di Kecamatan Gunung Putri dan Jasinga.

Baca juga: BPBD Kabupaten Bogor terima 41 laporan bencana

Kejadian tersebut juga menelan korban jiwa sebanyak delapan orang dan tiga orang hilang yang kini sudah dinyatakan meninggal dunia. Kemudian, 12 orang mengalami luka berat dan 517 orang mengalami luka ringan.

Tak hanya korban jiwa, kejadian itu juga menimbulkan sejumlah kerusakan, di antaranya 824 rumah rusak berat, 1.292 rumah rusak sedang dan 4.738 rumah rusak ringan. Bencana hari itu juga membuat rusak 23 bangunan sekolah, tujuh bangunan pesantren dan memutuskan 55 titik jalan.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020