Bupati Bogor Ade Yasin memastikan stok pangan di lokasi terdampak bencana di Kabupaten Bogor Jawa Barat cukup dan aman, meski Kamis ini masa tanggap darurat bencana dinyatakan berakhir.

"Ketersediaan makanan itu minimal harus aman sampai tiga bulan. Kalaupun tidak aman kita keluarkan Biaya Tak Terduga atau BTT," ujar Ade Yasin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis.

Baca juga: 8.100 warga Desa Cileuksa Bogor siap direlokasi

Ia menjelaskan salah satu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ditunjuk untuk menyediakan pangan yaitu Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor. Khusus dari dinas tersebut, tersedia 130 ton beras. Sementara pasokan lainnya yaitu dari para relawan.

"Di bulan Januari 2020 saja, semua ASN kita jatah berasnya, beras Carita Makmur yang kita produksi untuk ASN Kabupaten Bogor, menyumbangkan satu bulan jatah berasnya," beber mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu.

Menurutnya, status tanggap darurat bencana hanya berupa urusan administrasi, sedangkan penanganan di lapangan akan terus dilakukan dan masih di bawah kendali komandan tim tanggap darurat bencana, yaitu Letkol Inf Harry Eko Sutrisno.

Baca juga: Bupati Bogor ajukan 15 titik relokasi korban bencana longsor Sukajaya Bogor

Status tanggap darurat bencana di Kabupaten Bogor sempat diperpanjang setelah pemberlakuannya habis pada pertengahan Januari 2020.

Kini, statusnya tak lagi diperpanjang mengingat pelaksanaannya sudah dilakukan selama satu bulan penuh.

Cuaca buruk yang terjadi pada Rabu (1/1) mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor terdampak banjir dan longsor. Longsor terjadi di Kecamatan Sukajaya, Nanggung, dan Cigudeg, sedangkan banjir terjadi di Kecamatan Gunung Putri dan Jasinga.

Baca juga: Berikut dua opsi relokasi yang ditawarkan kepada warga Sukajaya

Bencana tersebut menelan korban jiwa sebanyak delapan orang, dan tiga orang hilang yang kini sudah dinyatakan meninggal meninggal dunia. Kemudian, 12 orang mengalami luka berat, dan 517 orang mengalami luka ringan.

Tak hanya korban jiwa, kejadian itu juga menimbulkan sejumlah kerusakan, di antaranya 824 rumah rusak berat, 1.292 rumah rusak sedang, dan 4.738 rumah rusak ringan.

Bencana itu juga membuat rusak 23 bangunan sekolah, tujuh bangunan pesanteren, dan memutuskan 55 titik jalan.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020