Kerajaan Warteg Bahagia hadir di Jalan Raya RTM Kelapa Dua Kecamatan Cimanggis di Kota Depok Jawa Barat untuk memenuhi permintaan masyarakat makanan khas kuliner Indonesia. 

Dalam memeriahkan pembukaan Kerajaan Warteg Bahagia diceritakan seorang pemuda asal Trowulan Kediri yang mengaku keturunan Raja-Raja Kediri dan Majapahit, bernama Agus Riyadi mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Bahagia yang berpusat di Depok, Jawa Barat.

Pemuda yang pernah tinggal di Amerika Serikat ini, mengaku prihatin akan kondisi bangsa Indonesia terutama di sektor kuliner yang sampai sekarang masih dijajah merek-merek asing.  

Baca juga: UMKM kuliner Depok perlu diberi penyuluhan keamanan pangan

Mantan Chef Restoran Jepang ini kemudian memobilisasi massa dan mendirikan Kerajaan Bahagia yang memiliki visi misi Menjadikan merek kuliner lokal Indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Dengan misi menjadi agen perubahan mendorong peningkatan kemampuan manajemen dan branding kuliner lokal asli Indonesia sehingga bisa berkiprah di kancah dunia dan membuka cabang cabangnya di luar negeri.

Agus Riyadi yang memiliki bisnis kuliner dengan merek Warteg Bahagia melakukan Deklarasi Kerajaan Bahagia bersama jajaran Kabinetnya, mengharapkan kepada semua pemilik Resto, rumah makan, warung bahkan pedagang kecil untuk sama-sama menjadi saksi berdirinya Kerjaaan Kuliner Indonesia ini dengan menyebarkan undangan terbuka.

Baca juga: Festival bakso dan mie hingga "garage sale" hari ini

Diharapkan semua insan kuliner Indonesia melakukan mendaftar ulang merek dan badan usahanya sebelum tanggal 29 Februari 2020 gratis dan akan mendapatkan fasilitas pendampingan usaha gratis berskala internasional.
 

Kerajaan Warteg Bahagia

 

Sementara itu Ahmad DS yang menyebutnya sebagai Menteri Miskomunikasi dan Misinformasi Kerajaan Warteg Bahagia  mengatakan Warteg Bahagia yang berlokasi Jalan Raya RTM Kelapa Dua Cimanggis Depok memberikan konsep warung Tegal dengan sentuhan modern untuk menarik para konsumen terutama para wanita.

"Kita tahu konsumen warteg didominasi oleh pria, jarang sekali wanita. Makanya kami membuat konsep warteg yang bersih dan tempat duduk kami berbeda dengan warteg biasanya," katanya.

Baca juga: Pusat Kuliner Suryakencana Kota Bogor akan beroperasi pada Februari

Namun begitu kata Ahmad harga yang kami tawarkan tetap sama dengan harga-harga makanan yang ditawarkan warteg-warteg pada umumnya. Misalnya saja harga nasi, sayur ditambah telor hanya Rp10 ribu. Sayuran Rp3 ribu dan gorengan Rp1.000.

"Kami memasang daftar harga dengan jelas sehingga konsumen bisa mengetahui harganya. Biasanya kita tak tahu harganya kalau makan di warteg, setelah selesai makan baru tahu harganya," jelasnya.

Warteg Bahagia yang kami buka ini kata Ahmad merupakan yang pertama kali  dan dalam setahun kedepan ditargetkan bisa membuka outlet sampai 30 buah. "Untuk investasi bisa mencapai Rp500 juta," katanya.

Ahmad juga menjalaskan konsep Warteg Bahagia ini bukan Franchise, kalau ada yang ingin ikut berinvestasi maka harus mendaftar terlebih dahulu menjadi anggota dengan syarat-syarat tertentu.

"Kita semua para investor harus saling kenal terlebih dahulu," ujarnya.

Menurut dia bisnis kuliner bisa merupakan pertanda perekonomian negara, jika bisnis kuliner sudah lesu maka bisa menandakan ekonomi sutau negara diambang krisis.

Pewarta: Pewarta Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020