Relawan dan Staff Palang Merah Indonesia (PMI) yang berada di wilayah tugas Provinsi Jawa Tengah (Jateng) harus responsif dan aktif dalam melayani masyarakat khususnya saat kejadian bencana alam baik yang terjadi di dalam maupun luar daerah.
"PMI kabupaten dan kota di Jateng memiliki solidaritas yang sangat tinggi, apabila satu merasa sakit yang lain juga merasakan, sehingga beberapa waktu lalu ada bencana banjir dapat saling membantu dalam bentuk material maupun personel termasuk banjir di Jabodetabek," kata Ketua PMI Jateng, Imam Triyanto saat membuka Musyawarah Kerja Muker) PMI Jateng di Semarang, Rabu.
Baca juga: PMI Jateng siagakan personel dan posko antisipasi jika terjadi banjir
Sementara Ketua Bidang Penanggulangan Bencana (PB) PMI Jateng, Sarwa Pramana menambahkan kiprah PMI di Jateng dalam penanggulangan bencana selalu mendapat perhatian dan apresiasi dari pemprov setempat.
Seperti Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo telah memberikan apresiasi positif untuk PMI se-Jateng dalam merespon cepat beberapa bencana, sehingga kepercayaan ini harus selalu dijaga dan ditingkatkan kualitasnya di semua bidang pelayanan PMI.
Baca juga: Staf dan relawan PMI se-Jateng dilatih keterampilan pertolongan pertama
Pelibatan aktif anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) yang merupakan warga yang telah dilatih tentang kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana oleh PMI di beberapa desa/kelurahan secara aktif dalam kesiapsiagan seperti piket posko maupun giat tanggap darurat bencana.
Di tempat yang sama Ketua Bidang Organisasi PMI Jateng, Edy Susanto menyebutkan bahwa muker kali ini juga memberikan apresiasi kepada beberapa PMI kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan perolehan bulan dana dari tahun sebelumnya.
Baca juga: PMI siap bantu pemerintah dalam setiap kejadian dan penanggulangan bencana
"Ada 14 PMI yang perolehan bulan dananya naik lebih dari 20 persen yaitu Kudus, Kendal, Karanganyar, Demak, Sukoharjo, Sragen, Pati Banyumas, Temanggung, Kota Magelang, Wonogiri, Banjarnegara, Blora dan Brebes," jelasnya saat menyerahkan satu unit laptop untuk tiap PMI tersebut sebagai wujud penghargaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"PMI kabupaten dan kota di Jateng memiliki solidaritas yang sangat tinggi, apabila satu merasa sakit yang lain juga merasakan, sehingga beberapa waktu lalu ada bencana banjir dapat saling membantu dalam bentuk material maupun personel termasuk banjir di Jabodetabek," kata Ketua PMI Jateng, Imam Triyanto saat membuka Musyawarah Kerja Muker) PMI Jateng di Semarang, Rabu.
Baca juga: PMI Jateng siagakan personel dan posko antisipasi jika terjadi banjir
Sementara Ketua Bidang Penanggulangan Bencana (PB) PMI Jateng, Sarwa Pramana menambahkan kiprah PMI di Jateng dalam penanggulangan bencana selalu mendapat perhatian dan apresiasi dari pemprov setempat.
Seperti Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo telah memberikan apresiasi positif untuk PMI se-Jateng dalam merespon cepat beberapa bencana, sehingga kepercayaan ini harus selalu dijaga dan ditingkatkan kualitasnya di semua bidang pelayanan PMI.
Baca juga: Staf dan relawan PMI se-Jateng dilatih keterampilan pertolongan pertama
Pelibatan aktif anggota Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) yang merupakan warga yang telah dilatih tentang kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana oleh PMI di beberapa desa/kelurahan secara aktif dalam kesiapsiagan seperti piket posko maupun giat tanggap darurat bencana.
Di tempat yang sama Ketua Bidang Organisasi PMI Jateng, Edy Susanto menyebutkan bahwa muker kali ini juga memberikan apresiasi kepada beberapa PMI kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan perolehan bulan dana dari tahun sebelumnya.
Baca juga: PMI siap bantu pemerintah dalam setiap kejadian dan penanggulangan bencana
"Ada 14 PMI yang perolehan bulan dananya naik lebih dari 20 persen yaitu Kudus, Kendal, Karanganyar, Demak, Sukoharjo, Sragen, Pati Banyumas, Temanggung, Kota Magelang, Wonogiri, Banjarnegara, Blora dan Brebes," jelasnya saat menyerahkan satu unit laptop untuk tiap PMI tersebut sebagai wujud penghargaan.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020