Jenazah tenaga kerja wanita (TKW) asal Kampung Singkluk, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal di Riyadh, Arab Saudin, yakni Nina Binti Supiyadin dipulangkan ke kampung halamannya.
"Saat ini jenazah almarhumah Nina masih dalam perjalanan dari Arab Saudi menuju Bandara Soekarno Hatta, diperkirakan tiba di rumahnya di Desa Bojongtugu, Kecamatan Curugkembar sekitar pukul 22.30 WIB pada Kamis (16/1)," kata Tim Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) SBMI Riyadh Arab Saudi Agus Gia melalui sambungan telepon di Riyadh, Kamis.
Baca juga: Mulyati, TKW korban kecelakaan kerja di Arab Saudi akhirnya tiba di Sukabumi
Informasi yang dihimpun, pahlawan devisa ini sudah bekerja di Arab Saudi sekitar 10 tahun. Selama menjadi pekerja migran, wanita berusia 40 tahun itu seluruh haknya diberikan oleh majikannya dan uang dari keringatnya tersebut juga dikirim ke suami dan anaknya yang ada di Sukabumi.
Pada 9 Januari 2020 wanita ini tiba-tiba mengalami sakit dan sesak yang akhirnya meninggal dunia. Dari hasil keterangan Dinas Kesehatan Riyadh Pusat Kedokteran Forensik Riyadh Nina meninggal karena gagal jantung dan pernapasan.
Baca juga: Jenazah TKW asal Sukabumi meninggal di Riyadh dipulangkan ke kampung halamannya
Pihak SBMI Riyadh yang mendapatkan informasi tersebut langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait seperti Kedutaan Besar RI Riyadh, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), SBMI Riyadh dan pusat serta instansi lainnya.
Berkat bantuan dari berbagai instansi tersebut, proses pemulangan jenazah almarhumah sangat cepat hanya sekitar satu minggu. Selain itu , ia pun mengucapkan terima kasih kepada Kades Bojongtugu, Camat Curugkembar, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang ikuti memonitoring proses pemulangan TKW tersebut.
Baca juga: SBMI berupaya selamatkan hak Runiyah yang tidak dibayarkan majikannya
"Unsur Muspika Curugkembar dan perwakilan dari Pemkab Sukabumi sudah berada di rumah duka untuk menyambut kedatangan jenazah Nina. Informasinya jenazah didampingi petugas dari BNP2TKI," tambahnya.
Cepatnya pemulangan jenazah Nina juga tak lepas dari kepedulian dan perhatian dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Dan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi
Agus juga mengatakan suami almarhum saat dikonfirmasi sudah mengikhlaskan kematian istrinya dan mengaku seluruh hak almarhum berupa gaji dan lainnya sudah diterimanya sebagai pewaris.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Saat ini jenazah almarhumah Nina masih dalam perjalanan dari Arab Saudi menuju Bandara Soekarno Hatta, diperkirakan tiba di rumahnya di Desa Bojongtugu, Kecamatan Curugkembar sekitar pukul 22.30 WIB pada Kamis (16/1)," kata Tim Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) SBMI Riyadh Arab Saudi Agus Gia melalui sambungan telepon di Riyadh, Kamis.
Baca juga: Mulyati, TKW korban kecelakaan kerja di Arab Saudi akhirnya tiba di Sukabumi
Informasi yang dihimpun, pahlawan devisa ini sudah bekerja di Arab Saudi sekitar 10 tahun. Selama menjadi pekerja migran, wanita berusia 40 tahun itu seluruh haknya diberikan oleh majikannya dan uang dari keringatnya tersebut juga dikirim ke suami dan anaknya yang ada di Sukabumi.
Pada 9 Januari 2020 wanita ini tiba-tiba mengalami sakit dan sesak yang akhirnya meninggal dunia. Dari hasil keterangan Dinas Kesehatan Riyadh Pusat Kedokteran Forensik Riyadh Nina meninggal karena gagal jantung dan pernapasan.
Baca juga: Jenazah TKW asal Sukabumi meninggal di Riyadh dipulangkan ke kampung halamannya
Pihak SBMI Riyadh yang mendapatkan informasi tersebut langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait seperti Kedutaan Besar RI Riyadh, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), SBMI Riyadh dan pusat serta instansi lainnya.
Berkat bantuan dari berbagai instansi tersebut, proses pemulangan jenazah almarhumah sangat cepat hanya sekitar satu minggu. Selain itu , ia pun mengucapkan terima kasih kepada Kades Bojongtugu, Camat Curugkembar, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang ikuti memonitoring proses pemulangan TKW tersebut.
Baca juga: SBMI berupaya selamatkan hak Runiyah yang tidak dibayarkan majikannya
"Unsur Muspika Curugkembar dan perwakilan dari Pemkab Sukabumi sudah berada di rumah duka untuk menyambut kedatangan jenazah Nina. Informasinya jenazah didampingi petugas dari BNP2TKI," tambahnya.
Cepatnya pemulangan jenazah Nina juga tak lepas dari kepedulian dan perhatian dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Dan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi
Agus juga mengatakan suami almarhum saat dikonfirmasi sudah mengikhlaskan kematian istrinya dan mengaku seluruh hak almarhum berupa gaji dan lainnya sudah diterimanya sebagai pewaris.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020