Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat menargetkan peningkatan angka indeks membaca menjadi 53,58 poin pada Tahun 2023, dari indeks tahun 2019 senilai 52,81 poin.

Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan di Bogor, Rabu menyebutkan bahwa peningkatan target indeks membaca itu dilakukan secara bertahap dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2020 Pemkab Bogor menargetkan 53,01 poin, Tahun 2021 senilai 53,2 poin, dan pada Tahun 2022 senilai 53,39 poin.

"Peningkatan capaian indeks membaca berkaitan erat dengan pembudayaan kegemaran membaca sejak dini, maka dibutuhkan peran dan tanggung jawab bersama, mulai dari peran sebagai orang tua, masyarakat, sekolah, hingga pemerintah," ujarnya di Cibinong, Kabupaten Bogor.

Baca juga: 40 Bunda Literasi dari 40 Kecamatan di Bogor dikukuhkan
Baca juga: Rendahnya literasi digital sebabkan hoax bisa menjadi pemecah belah bangsa

Ia menegaskan, meski angka indeks membaca Kabupaten Bogor ditarget meningkat hingga 53,39 poin, tetap masih di bawah angka rata-rata indeks membaca Jawa Barat tahun ini yang mencapai 68,12 poin.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (DAP) Kabupaten Bogor TB Luthfie Syam mengaku sudah meluncurkan perpustakaan digital bernama e-library yang disebutnya sebagai ikhtiar Pemkab Bogor dalam meningkatkan minat masyarakat untuk membaca.

"E-Library akan memudahkan masyarakat untuk membaca, karena semua kini termuat dalam gawai mereka," ujarnya.

Baca juga: Sosialisasi literasi keuangan jangkau penyandang autisme di Bogor

Perpustakaan digital yang dikemas dalam aplikasi bernama iBogorKab memuat bacaan-bacaan mengenai banyak hal, mulai dari tata cara beternak hingga bercocok tanam.

“Dalam aplikasi itu, ada buku-buku soal pengetahuan usaha, seperti cara beternak, bercocok tanam yang bisa dimanfaatkan masyarakat di wilayah untuk berwirausaha,” kata Luthfie.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019