IPB University mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya sepanjang tahun 2019 untuk percepatan kesiapan Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0 melalui penyikapan agro maritim 4.0.
Publikasi hasil penelitian dari IPB University terseut dilakukan melalui seminar nasional "Hilirisasi Hasil Penelitian di Era Industri 4.0" yang diselenggarakan di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor, Kamis.
"Ada sebanyak 398 hasil penelitian yang dilakukan IPB melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), sepanjang tahun 2019," kata Kepala LPPM IPB University, Dr Ir Aji Hermawan MM, di sela kegiatan seminar, di IICC Kota Bogor, Kamis.
Baca juga: IPB kembangkan cara tanam berbasis teknologi SPARS mini plant factory
Menurut Aji Hermawan, dari seluruh penelitian yang dilakukan LPPM IPB University sepanjang tahun 2019, outputnya bermacam-macam yang dibagi menjadi enam kelompok besar, yakni produk, kebijakan, sosial budaya, publikasi, serta penguatan sumber daya manusia (SDM).
"Tidak semua hasil penelitian IPB itu dapat dipatenkan, karena hasil penelitiannya ada juga yang berbentuk kebijakan, sosial budaya, dan publikasi," katanya.
Aji menyontohkan, hasil penelitian tentang benih, tidak bisa langsung dipatenkan., apalagi peneltian benih itu masih bisa terus berlanjut.
Baca juga: Pemikiran para intelektual IPB dinilai banyak beri manfaat untuk bangsa
"Setelah nantinya dipatenkan, juga belum tentu menjadi produk industri tapi masih memerlukan proses panjang," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala LPPM IPB University, Prof Dr drh Agik Suprayogi MSc.AIF menambahkan, IPB University banyak mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya untuk menyosialisasikan konsep agro maritim 4.0 pada era industri 4.0 saat ini.
Menurut Agik, IPB University mendorong agar Pemerintah Indonesia bersiap-siap menghadapi era industri 4.0, sehingga ketika industri 4.0 sudah benar-benar booming, Indonesia juga sudah siap menyambutnya dengan memiliki regulasi yang sejalan dengan perkembangan teknologi 4.0 tersebut.
Baca juga: Kementan kukuhkan tiga Peneliti Utama menjadi Profesor Riset
Agik menambahkan, pada era industri 4.0 saat ini, situasinya sudah bereda dengan era industri 2.0.
"Kalau dulu penelitian dilakukan sendiri-sendiri dan pergerakannya linier, tapi saat ini tidak bia lagi. Saat ini penelitian harus dilakukan bersama-sama dengan bekerja sama dan berkolaborasi," katanya.
Agik menjelaskan, melalui penelitian bersama-sama ini hasil hasil penelitiannya bisa multi-dimensi dan komprehensif yakni meneliti semua persoalan dari semua aspek.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Publikasi hasil penelitian dari IPB University terseut dilakukan melalui seminar nasional "Hilirisasi Hasil Penelitian di Era Industri 4.0" yang diselenggarakan di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor, Kamis.
"Ada sebanyak 398 hasil penelitian yang dilakukan IPB melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), sepanjang tahun 2019," kata Kepala LPPM IPB University, Dr Ir Aji Hermawan MM, di sela kegiatan seminar, di IICC Kota Bogor, Kamis.
Baca juga: IPB kembangkan cara tanam berbasis teknologi SPARS mini plant factory
Menurut Aji Hermawan, dari seluruh penelitian yang dilakukan LPPM IPB University sepanjang tahun 2019, outputnya bermacam-macam yang dibagi menjadi enam kelompok besar, yakni produk, kebijakan, sosial budaya, publikasi, serta penguatan sumber daya manusia (SDM).
"Tidak semua hasil penelitian IPB itu dapat dipatenkan, karena hasil penelitiannya ada juga yang berbentuk kebijakan, sosial budaya, dan publikasi," katanya.
Aji menyontohkan, hasil penelitian tentang benih, tidak bisa langsung dipatenkan., apalagi peneltian benih itu masih bisa terus berlanjut.
Baca juga: Pemikiran para intelektual IPB dinilai banyak beri manfaat untuk bangsa
"Setelah nantinya dipatenkan, juga belum tentu menjadi produk industri tapi masih memerlukan proses panjang," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala LPPM IPB University, Prof Dr drh Agik Suprayogi MSc.AIF menambahkan, IPB University banyak mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya untuk menyosialisasikan konsep agro maritim 4.0 pada era industri 4.0 saat ini.
Menurut Agik, IPB University mendorong agar Pemerintah Indonesia bersiap-siap menghadapi era industri 4.0, sehingga ketika industri 4.0 sudah benar-benar booming, Indonesia juga sudah siap menyambutnya dengan memiliki regulasi yang sejalan dengan perkembangan teknologi 4.0 tersebut.
Baca juga: Kementan kukuhkan tiga Peneliti Utama menjadi Profesor Riset
Agik menambahkan, pada era industri 4.0 saat ini, situasinya sudah bereda dengan era industri 2.0.
"Kalau dulu penelitian dilakukan sendiri-sendiri dan pergerakannya linier, tapi saat ini tidak bia lagi. Saat ini penelitian harus dilakukan bersama-sama dengan bekerja sama dan berkolaborasi," katanya.
Agik menjelaskan, melalui penelitian bersama-sama ini hasil hasil penelitiannya bisa multi-dimensi dan komprehensif yakni meneliti semua persoalan dari semua aspek.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019