Staf dan relawan Palan Merah Indonesia (PMI) se-Jawa Tengah dilatih keterampilan pertolongan pertama (PP) untuk menangani korban cidera atau terluka dalam situasi darurat baik saat bencana maupun kecelakaan.

"Keterampilan pertolongan pertama ini merupakan pelayanan dasar yang dilakukan PMI untuk masyarakat sehingga setiap anggota mulai dari relawan hingga staf harus memiliki keterampilan tersebut," kata Ketua Bidang Pelayan Kesehatan PMI Jateng Hartanto melalui sambungan telepon, Minggu

Baca juga: PMI ditunjuk jadi tuan rumah pelatihan EVCA tingkat Asia Pasifik

Pelatihan yang melibatkan 35 staf dan relawan PMI kota dan kabupaten se-Jateng mereka dilatih untuk memahami bagaimana cara memberikan pertolongan pertama terhadap korban sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Seperti memberikan bantuan pertolongan pernafasan kepada korban yang terhenti nafasnya atau Cardiopulmonary resuscitation (CPR), membalut luka dan pembidaian atau tindakan memfixasi bagian tubuh yang mengalami cedera dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fixato.

Menurutnya, banyaknya kejadian kecelakaan atau situasi darurat saat ini keterampilan pertolongan pertama merupakan tugas mulia sehingga perlu dijaga, dipelihara dan disosialisasikan kepada masyarakat.

"Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan menyebutkan pelayanan pertolongan pertama bagian dari dukungan pelayanan kesehatan dalam kondisi kegawatdaruratan yang tujuannya mengurangi risiko cidera parah," tambahnya.

Baca juga: PMI siap bantu pemerintah dalam setiap kejadian dan penanggulangan bencana

Di sisi lain PMI di Jateng telah memiliki layanan ambulans darurat 24 jam yang dapat diakses masyarakat secara gratis untuk situasi darurat seperti kecelakaan ataupun bencana.

Hartanto mengatakan petugas pertolongan pertama bisa juga bergabung dengan tim ambulans sehingga, harus terus dilatih agar berkompeten dan profesional dalam penanganan setiap kejadian kegawatdaruratan

Salah seorang peserta dari PMI Kabupaten Semarang Fajarina Arum Hijriani menambahkan pelatihan ini sangat membantu dirinya untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara memberikan pertolongan pertama.

"Kami diberikan penguatan berbagai materi yang sesuai standarisasi sehingga, saat di lapangan atau membantu korban kecelakaan, bencana maupun sakit ilmu yang didapat dalam pelatihan ini bisa diamalkan," tambahnya.

Baca juga: 105 staf PMI dilatih tata kelola administrasi dan pengarsipan

PMI di beberapa kabupaten-kota juga sedang dan sudah melaksanakan sosialisasi serta pembekalan pertolongan pertama melalui beberapa komunitas masyarakat seperti relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), kelompok ojek, karang taruna dan komunitas lainnya. 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019