Bekasi (Antaranews Bogor) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Bekasi, Jawa Barat, mengaku kesulitan meremajakan sejumlah instalasi air akibat terkendala penolakan masyarakat.

"Salah satunya pipa distribusi yang disalurkan cabang Poncol menuju pelanggannya butuh peremajaan. Namun upaya ini terganjal penolakan masyarakat," kata Kepala Seksi Distribusi PDAM Tirta Bhagasasi cabang Poncol Teguh, di Bekasi, Selasa.

Dia mengatakan, peremajaan dibutuhkan untuk mengganti hampir semua pipa distribusi menuju 16.142 pelanggannya di Kecamatan Bekasi Selatan dan Bekasi Timur, Kota Bekasi, serta sebagian pelanggan di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

"Kalau peremajaan tak dilakukan, upaya menekan kebocoran sulit tercapai," katanya.

Dia mengatakan, pipa transmisi yang terpasang saat ini berjenis GI dan ACP. Keduanya sedang mengalami kerusakan akibat faktor usia karena sama-sama dipasang pada tahun 1979.

Jenis ACP sudah langka, sehingga manakala terjadi kerusakan, aksesoris penggantinya sulit diperoleh. Sementara jenis GA mengalami karat yang mengakibatkan penyumbatan aliran air dalam pipa.

Teguh menyebutkan, pipa ACP terpasang menuju Setiamekar, Tambun Utara sepanjang 10 km, sedangkan yang menuju Kartini dan Veteran hingga Bulan-Bulan sepanjang 7 km.

Sementara pipa GI terpasang melalui Jalan Pramuka hingga Bulan-Bulan.

Dikatakan Teguh, diamater pipa yang terpasang saat ini dianggap tak memadai lagi kapasitasnya untuk menyalurkan air sesuai kebutuhan.

"Umumnya pipa berdiameter 6 inci sudah tidak sesuai dengan kebutuhan. Sebab pelanggan makin banyak dan ada juga rencana ekspansi penambahan pelanggan, sehingga debit air yang disalurkan harus lebih besar. Otomatis pipa penyalurnya pun harus lebih besar. Karena itu kami rencanakan penggantian menjadi pipa berdiameter 10 inci," tuturnya.

Menurut Teguh, cukup banyak pipa yang butuh penggantian menjadi diameter yang lebih besar. Setidaknya pipa sepanjang 17 km menuju sejumlah wilayah layanan butuh penggantian.

Namun untuk tahun ini, baru pipa sepanjang 1,7 km dari Jalan Baru Underpass menuju Ganda Agung melalui Kampung Crewed yang akan dikerjakan penggantiannya.

Hanya saja rencana ini kerap mendapatkan tentangan dari masyarakat yang tak mendukung dengan alasan bisa merusak jalan yang sudah bagus kondisinya karena telah dicor.

"Mereka tak mau jalan yang sudah mulus itu rusak karena dibongkar untuk penggantian pipa. Padahal kami sudah menyetujui untuk mengembalikan kondisi jalan seperti semula," demikian Taguh.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014