Pada Rabu (20/11) kemarin terdapat beberapa kejadian yang menyita perhatian maupun kabar menarik untuk disimak kembali pada pagi ini mulai dari ambruknya SMK di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah hingga penemuan bangkai pesawat tempur Jepang bekas perang dunia di Papua.

Berikut beberapa berita yang masih layak untuk disimak:

Hujan Deras Dan Angin Kencang Robohkan Bangunan SMKN 1 Miri Sragen

Hujan deras disertai angin kencang hingga menjadi puting beliung menyebabkan bangunan aula SMKN 1 Miri Sragen Jawa Tengah roboh. Kejadian terjadi pukul 14.45 WIB dan melukai 22 siswa yang sedang berteduh di bawah aula gedung tersebut. BPBD Jawa Tengah memastikan tidak ada korban luka atas peristiwa tersebut.

Tonton videonya di sini.

Baca juga: Bangunan sekolah Karawang ambruk dihempas angin kencang

Bangkai Pesawat Tempur Jepang Ditemukan di Perairan Papua

Hasil penelitian terbaru Balai Arkeologi Papua dan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan Daerah Teluk Wondama menemukan puing-puing pesawat Jepang bekas pertempuran perang dunia II di Selat Namamura, Kampung Aisandami, Distrik Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Bangkai pesawat ditemukan pada kedalaman yang cukup dangkal yakni 20 meter dengan jenis pesawat tempur Jepang Mitsubishi A6M Zero. Bangkai pesawat di dasar laut dangkal ini sangat cocok jadi destinasi lokasi penyelaman.

Baca beritanya di sini.

Baca juga: Bangunan SDN Kalibaru Bekasi rawan ambruk

Bangkai Babi Dibuang ke Laut, Warga Takut Makan Ikan

Warga di Kabupaten Aceh Tamiang resah dan takut makan ikan dari perairan daerah tersebut karena khawatir dengan pencemaran akibat bangkai babi yang mati akibat virus cholera dan dibuang ke laut. Namun Bupati Aceh Tamiang Mursil mengeluarkan surat edaran yang mengatakan bahwa aliran sungai dan laut di sepanjang wilayah Kabupaten Aceh Tamiang bebas dari pencemaran virus cholera yang disebabkan oleh bangkai babi. Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara, ternak babi yang terdata mati akibat virus hog cholera di Sumatera Utara hingga kini sudah mencapai 5.800 ekor di 11 kabupaten-kota.

Simak selengkapnya di sini.


Baca juga: Ruang kelas SDN ambruk akibat hujan deras
Infrastruktur Bandara Diperkuat Jadi Anti-Gempa

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengatakan sejumlah infrastruktur bandara sedang dalam proses diperkuat untuk menghadapi kemungkinan bencana alam gempa dan tsunami. Penguatan infrastruktur dibutuhkan agar fasilitas penting yang berada di pesisir seperti bandara dan pelabuhan yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian dapat siap menghadapi kemungkinan bencana alam seperti gempa dan tsunami.

Simak kriteria bandara yang bisa menahan guncangan gempa di sini.

Pewarta: Aditya Ramadhan

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019