Palang Merah Indonesia bekerja sama dengan Atma Connect Indonesia dengan dukungan dari American Red Cross (Amcross) dan USAID menyelenggarakan pelatihan untuk pemanfaatan aplikasi Atmago dalam upaya mitigasi bencana di level masyarakat.

"Kegiatan ini merupakan upaya Atma Connect dalam mengubah paradigma penanganan bencana dari penanganan yang reaktif atau responsif menjadi penanganan yang preventif yaitu dengan membuka ruang yang lebih luas terhadap kegiatan pengurangan risiko bencana (PRB) berbasis masyarakat melalui pemanfaatan aplikasi ini," kata Senior Partnerships Manager Atma Connect Silvia Yulianti di Sukabumi, Jawa Barat, Senin.

Baca juga: Amcross tinjau lokasi program kesiapsiagaan gempa di Kota Sukabumi

Menurutnya, penanganan bencana bisa dilakukan secara bersama-sama sesuai perannya dengan melestarikan dan mengembangkan nilai gotong royong secara online. AtmaGo merupakan situs web dan aplikasi Android gratis (www.atmago.com) yang bermanfaat sebagai aplikasi jejaring sosial skala kecil yang ditujukan untuk memecahkan masalah di lingkungan tetangga khususnya daa kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.

AtmaGO yang dikembangkan oleh Atma Connect, sebuah organisasi nirlaba berbasis teknologi dan informasi yang bermarkas di California, Amerika Serikat dengan tim pengembang lintas negara (India,Indonesia dan AS). Aplikasi AtmaGo memenangkan kompetisi Amplify Urban Resilience Challenge 2016 yang di selenggarakan ole IDEO.org.

Baca juga: PMI Sukabumi gelar baseline study kesiapsiagaan gempa bumi

Sementara, relawan PMI Kota Sukabumi Dinar Muchamad mengatakan tentunya aplikasi ini merupakan hal baru bagi diri dan rekan-rekannya terkait mitigasi bencana. Dengan adanya pelatihan yang baru dia dapatkan ini ia mendapatkan informasi lebih banyak bagaimana perkembangan informasi khususnya kebencanaan.

"Melalui aplikasi ini kita bisa tahu bagaimana cara menginformasikan dan mengkampanyekan kesiapsiagaan bencana kepada orang lain dalam upaya mitigasi bencana," katanya.

Di tempat yang sama, peserta pelatihan dari BPBD Kota Sukabumi Yudi Kristianto menambahkan informasi kebencanaan bukan hanya milik pemerintah saja dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan PMI tapi milik semua pihak.

Baca juga: PMI petakan daerah rawan bencana di Sukabumi

Masyarakat juga harus ikut terlibat dalam memberi informasi yang valid dan bertanggung jawab baik sebelum, saat dan setelah bencana terjadi untuk membantu meminimalisasikan risiko bencana, meningkatkan kesiapsiagaan sejak dini serta meningkatkan komunikasi antara masyarakat di yang tinggal di wilayah terdampak bencana.

Dengan adanya aplikasi Atmago ini berguna bagi warga Kota Sukabumi dalam menyebarkan informasi yang akurat terkait kebencanaan seperti informasi berapa kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan ketika bencana terjadi.

Kemudian area-area rentan banjir dan tanah longsor dan sebagainya karena dalam aplikasi ini warga bisa memposting informasi sendiri terkait kejadian bencana yang ada di daerahnya masing-masing. (KR-ADR)

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019