Bogor, 30/1 (ANTARA) - Puskesmas Kayu Manis menggratiskan biaya pengobatan guna mengantisipasi penyebaran virus flu burung (H5N1) di kalangan manusia, setelah ditemukannya puluhan ayam mati mendadak di Kampung Kayu Manis, RT 03/RW 01, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Kita ingin upaya optimal agar penyebaran virus ini tidak mengenai manusia. Setiap warga di RW 01 ini yang datang berobat di Puskesmas kita gratiskan biayanya," kata Kepala Puskesmas Kayu Manis dr Dini Lesmana di Bogor, Senin.

Menurut Dini, hingga kini pihaknya belum menemukan adanya warga yang terjangkit virus H5N1 pasca penemuan ayam mati mendadak di wilayah tersebut.

Dini mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh warga di RT 03. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan darah rutin yakni mengecek kadar LAD, Lukosit, Trombosit dan widal.

Dari pemeriksaan yang dilakukan Sabtu (28/1) kemarin, terdapat lima orang warga yang kondisinya sakit.

"Ke lima orang ini hanya terserang flu dan pilek biasa. Dari kadar trombosit dan lukositnya masih normal," kata Dini.

Terkait salah satu warga yang diinformasikan tertular H5N1, bernama Ipan, menurut Dini Ipan hanya menderita flu dan pilek biasa.

"Dari leukositnya normal. Sekarang kondisinya sudah membaik," kata Dini.

Dalam mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut dikalangan warga, selain memberikan pemeriksaan gratis, Dini mengatakan pihaknya secara runtin melakukan pemeriksaan terhadap warga.

"Kita sudah intruksikan kader dan juga warga bila ada warga yang mengeluhkan demam dan flu segera melapor. Kita akan langsung tangani. Dan, bila dari hasil pemeriksaan darah terdapat gejala, akan langsung kita laporkan ke Dinkes untuk segera ditangani," kata Dini.

Dini menghimbau warga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan membiasakan hidup bersih mencuci tangan setelah beraktifitas.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat (27/1) sebanyak 27 ayam milik warga di Kampung Kayu Manis, RT 03/RW 01 mati secara mendadak. Hampir setiap hari ayam mati secara tiba-tiba terus terjadi hingga kini tercatat sudah 42 ekor.

Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Pertanian setempat terhadap salah satu sampel ayam warga yang sudah mati, melalui "rapid tes" ayam tersebut dinyatakan positif H5N1.

 Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012