Ketua Aliansi Mahasiswa Muslim Jabodetabek-Banten, Akhmad Hidayat berharap kekosongan kursi Kabareskrim Polri segera diisi dengan sosok berintegritas tinggi, pascaditinggal Jendral Idham Aziz menjadi Kapolri.

"Tidak tumpul ke atas, tajam ke bawah, ataupun tidak tajam ke satu pihak sementara tumpul ke pihak lain. Dibutuhkan sosok pemimpin, dalam hal ini Kabareskrim yang profesional dan memiliki integritas serta rekam jejak yang baik," ujarnya kepada Antara di Bogor, Sabtu.

Pria yang akrab disapa Daday itu mengatakan bahwa selain harus berintegritas tinggi, kursi Kabareskrim Polri harus diisi oleh figur yang paham betul mengenai kultur masyarakat Indonesia. Sehingga, mampu merangkul dan menjalin komunikasi dengan semua elemen masyarakat, tanpa terkecuali mahasiswa.

“Hal ini juga merupakan salah satu aspirasi utama dan harapan masyarakat terhadap kepolisian. Jangan mendikotomikan dari latarbelakang suku, agama, ras dan golongan apapun. Kita tidak sedang memilih menteri agama atau tokoh organisasi keagamaan," kata Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor itu.

Menurutnya, siapapun yang akan menempati kursi Kabareskrim Polri, perlu memperjuangkan aspirasi publik dan mengedepankan profesionalisme Polri. Terpenting menurut Daday tidak ada politisasi dalam proses penunjukkannya.

"Mempolitisasi terhadap penunjukan akan berdampak kepada proses reformasi kepolisian, maupun terhadap masa depan penegakan hukum di Indonesia," tuturnya.

Meski begitu, Daday menganggap selama ini proses reformasi di tubuh Polri sudah berjalan baik, walaupun ada beberapa cacatan yang perlu dibenahi. Ia menyebutkan, akan sangat disayangkan jika kerja keras seluruh pihak, dicederai dengan segelintir kepentingan politik.

“Kiranya hal ini yang penting menjadi pertimbangan banyak pihak, terutama Kapolri sebagai pihak pengambil keputusan,” sebutnya.(KR-MFS).

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019