Sukabumi (Antaranews Bogor) - Importir ikan koi nasional melirik Sukabumi, sebagai tempat mengembangkan usahanya karena kualitas ikan koi, cuaca serta air yang mendukung untuk mengembangbiakan ikan hias asal Jepang ini.
Salah satunya importir dan pemilik show room koi terbesar di Indonesia yakni Kabuki Koi Bogor, Alfie Raditya mengatakan dirinya sengaja datang ke Sukabumi untuk mengembangkan ikan koinya, karena kualitas air dan ikannya mendukung untuk meningkatkan perkembangbiakan ikan ini.
"Sukabumi memiliki historis yang cukup panjang tentang perkembangbiakan ikan koi dan sudah dikenal hingga seluruh pelosok Indonesia khususnya para pecinta dan hobiis koi, maka dari itu kami sengaja datang untuk mencoba mengembangbiakan koi di sini," kata Alfie kepada Antara, Rabu.
Menurutnya, di Sukabumi juga cukup unik dalam mengembangbiakan ikan koi ini seperti di daerah lain tidak bisa membudidayakan beberapa jenis koi seperti Goromo dan Beko, tetapi di daerah ini bisa dikembangbiakan. Maka dari itu, dirinya sengaja membuat riset tersendiri untuk mengembangbiakan koi jenis lain.
Lebih lanjut, antusias para pembudidaya koi di Sukabumi juga cukup tinggi, bahkan sering diadakan kejuaraan koi tingkat nasional dan ikan yang dikonteskannya hasil dari pembudidaya lokal namun setelah dilihat kualitasnya tidak kalah dengan ikan koi hasil pijahan pembudidaya besar yang memiliki modal besar.
"Untuk itu saya sengaja membawa beberapa ekor ikan koi yang sudah menjadi beberapa kali juara tingkat nasional untuk dipijahkan di Sukabumi, seperti betina Doitsu Siroutsuri yang harganya Rp125 juta dengan ukuran 70 cm lebih yang diharpkan anak-anaknya bisa memiliki kualitas minimalnya sama seperti induknya," tambahnya.
Namun, diakuinya masih ada beberapa kekurangan yang dilakukan oleh pembudidaya koi di Sukabumi yakni kurangnya memanagemen dalam melakukan pengelolaan benih, induk dan bibit. Seperti salah satunya mengawinkan ikan yang belum cukup umur sehingga tidak bisa menghasilkan benih yang berkualitas.
"Maka dari itu kami juga bekerjasama dengan Sukabumi Bersatu Koi Club dan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi untuk mengembangkan ikan koi agar menghasilkan benih yang mempunyai kualitas juar," kata Alfie.
Sementara, Pengurus SBKC, Ichwan Hamid mengatakan dengan banyaknya importir yang datang ke Sukabumi menandakan daerah ini merupakan tempat yang baik atau cocok mengembangkan ikan koi yang berkualitas tinggi. Bahkan, farm terbesar di Jepang pun sudah melirik untuk mengembangkan ikan koinya di Sukabumi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
Salah satunya importir dan pemilik show room koi terbesar di Indonesia yakni Kabuki Koi Bogor, Alfie Raditya mengatakan dirinya sengaja datang ke Sukabumi untuk mengembangkan ikan koinya, karena kualitas air dan ikannya mendukung untuk meningkatkan perkembangbiakan ikan ini.
"Sukabumi memiliki historis yang cukup panjang tentang perkembangbiakan ikan koi dan sudah dikenal hingga seluruh pelosok Indonesia khususnya para pecinta dan hobiis koi, maka dari itu kami sengaja datang untuk mencoba mengembangbiakan koi di sini," kata Alfie kepada Antara, Rabu.
Menurutnya, di Sukabumi juga cukup unik dalam mengembangbiakan ikan koi ini seperti di daerah lain tidak bisa membudidayakan beberapa jenis koi seperti Goromo dan Beko, tetapi di daerah ini bisa dikembangbiakan. Maka dari itu, dirinya sengaja membuat riset tersendiri untuk mengembangbiakan koi jenis lain.
Lebih lanjut, antusias para pembudidaya koi di Sukabumi juga cukup tinggi, bahkan sering diadakan kejuaraan koi tingkat nasional dan ikan yang dikonteskannya hasil dari pembudidaya lokal namun setelah dilihat kualitasnya tidak kalah dengan ikan koi hasil pijahan pembudidaya besar yang memiliki modal besar.
"Untuk itu saya sengaja membawa beberapa ekor ikan koi yang sudah menjadi beberapa kali juara tingkat nasional untuk dipijahkan di Sukabumi, seperti betina Doitsu Siroutsuri yang harganya Rp125 juta dengan ukuran 70 cm lebih yang diharpkan anak-anaknya bisa memiliki kualitas minimalnya sama seperti induknya," tambahnya.
Namun, diakuinya masih ada beberapa kekurangan yang dilakukan oleh pembudidaya koi di Sukabumi yakni kurangnya memanagemen dalam melakukan pengelolaan benih, induk dan bibit. Seperti salah satunya mengawinkan ikan yang belum cukup umur sehingga tidak bisa menghasilkan benih yang berkualitas.
"Maka dari itu kami juga bekerjasama dengan Sukabumi Bersatu Koi Club dan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi untuk mengembangkan ikan koi agar menghasilkan benih yang mempunyai kualitas juar," kata Alfie.
Sementara, Pengurus SBKC, Ichwan Hamid mengatakan dengan banyaknya importir yang datang ke Sukabumi menandakan daerah ini merupakan tempat yang baik atau cocok mengembangkan ikan koi yang berkualitas tinggi. Bahkan, farm terbesar di Jepang pun sudah melirik untuk mengembangkan ikan koinya di Sukabumi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014