Bogor (Antaranews Bogor) - Kepolisian Resor Bogor menggelar simulasi pengamanan Pemilu 2014 dalam gelar pasukan Operasi Mantap Brata yang berlangsung di halaman Mapolres Cibinong, Kamis.

Seluruh jajaran diturunkan dalam simulasi pengamanan pemilu tersebut, serta unsur terkait lainnya seperti Pramuka, PMI, Dinas Kesehatan, KPU, Panwaslu, dan TNI.

Simulasi ini disaksikan juga oleh Bupati Bogor Rachmat Yasin yang menjadi inspektur upacara gelar pasukan Operasi Mantab Brata 2014.

Selain itu, hadir juga seluruh jajaran muspida Kabupaten Bogor serta perwakilan dari pimpinan partai politik.

Simulasi ini menampilkan upaya dari kepolisian dalam mengamankan pelaksanaan pemilu.

Dalam simulasi tersebut terjadi bentrok antara pendukung partai Manggis dan Partai Durian yang diprovokasi oleh juru kampanye.

Sesuai dengan protap anggota Gakumdu mengamankan juru kampanye Partai Manggis yang melakukan provokasi. Sementara situasi di lapangan semakin mengkhawatirkan karena Polres Bogor menurunkan tim Dalmas awal untuk memblokade aksi massa.

Seiring eskalasi anarkisme para demonstran, anggota Dalmas awal dipukul mundur hingga akhirnya anggota Dalmas lanjut yang dilengkapi tameng dan pentungan turun menghadang massa yang semakin brutal.

Massa terus menyerang aparat dengan senjata batu dan sampah, hingga akhirnya satu unit mobil "water cannon" diturunkan untuk menghalau massa.

Meski sudah disiram dengan air semprotan "water cannon", massa tetap bertahan dan semakin anarkis, hingga akhirnya Kepolisian Resor Bogor menurunkan tim buru untuk menindak para demonstran.

Tim yang bersenjatakan peluru karet dan motor ini melumpuhkan dua pengunjuk rasa, sementara dua pengunjuk rasa yang terluka diamankan oleh tim kesehatan.

Kapolres Bogor AKBP Sonny Mulvianto Utomo mengatakan, pihaknya siap dalam memberikan pengamanan pelaksanaan Pemilu 2014, baik legeslatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden.

Dalam pengamanan pemilu 2014, Polres Bogor penempatan personel dalam pengamanan pemilu disesuaikan dengan eskalasi situasi di lapangan.

"Dari kepolisian jumlah personel yang dikerahkan 2/3 kekuatan yang ada. Tapi untuk di lapangan akan disesuaikan dengan eskalasi saat itu," ujarnya.

Terkait senjata yang digunakan oleh tim Polres dalam pengamanan pemilu, bukan senjata api dengan peluru tajam, melainkan senjata lumpuh dengan peluru karet.

"Penindakan ini akan dilakukan bila situasi di lapangan sudah tidak kondusif dan sangat genting. Kita siapkan pengamanan sesuai protap, dan protap pengamanan pemilu tidak hanya disusun oleh Mabes Polri tapi bersama-sama dengan unsur terkait," ujar Kapolres.

Kapolres menambahkan, dalam pengamanan pemilu, Kepolisian Resor Bogor telah memetakan daerah-daerah rawan konflik dan juga daerah perbatasan. Di wilayah itu akan diberikan pengamanan ekstra.

Sedangkan upaya yang dilakukan selain pencegahan juga mengedepankan sosialisasi dan pendekatan agar persoalan di lapangan tidak memicu konflik di masyarakat.

"Pemilu adalah kepentingan kita bersama. Jadi mari sama-sama kita menyukseskannya," ujar Kapolres.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014