Pemerintah Kota Bogor dan PT Colas Rail membicarakan perkembangan kajian rencana pengadaan moda transportasi massa berbasis rel yakni trem yang akan dioperasionalkan di Kota Bogor.

"Ada dua aspek utama dari beberapa kajian yang tadi dibahas," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim usai rapat bersama tim dari PT Colas Rail, di Kantor Wali Kota Bogor, Kamis petang.

Baca juga: Pemkot dan DPRD Kota Bogor bahas kerja sama pengadaan trem dengan PT INKA di Madiun

Pertemuan antara Wakil Wali Kota Bogor dan tim dari PT Colas Rail berlangsung secara tertutup selama sekitar tiga jam di salah satu ruang rapat di Balai Kota Bogor. PT Colas Rail adalah perusahaan konsultan dan jasa penyediaan sistem perkeretaapian dari Perancis.

Menurut Dedie, dua apsek utama yang dibicarakan adalah aspek finansial dan aspek teknis. Pada aspek finansial, dibahas soal opsi-opsi skema pembiayaan untuk mengoperasionalkan trem di Kota Bogor.

"Bagaimana Kota Bogor memperoleh pembiayaan untuk mengoperasionalkan trem, misalnya kerja sama dengan pemerintah pusat, dengan BUMN, atau dengan swasta," katanya.

Baca juga: Pemkot Bogor terus lakukan kajian penerapan trem

Pada aspek teknis, menurut dia, cakupannya sangat luas, seperti kondisi jalan, kepadatan kendaraan di jalan, kondisi ekonomi masyarakat, kultural, demografi, dan sebagainya.

"Pada pembahasan tadi, juga dibicarakan koridor mana saja yang akan dibangun untuk rel pengopreasian trem. Ada beberapa alternatif yang diusulkan, serta pembangunannya dalam beberapa tahap," katanya.

Pada pembahasan tersebut, kata Dedie, Pemerintah Kota Bogor menyampaikan juga kepada PT Colas Rail, bahwa Pemerintah Kota Bogor meminta bantuan kepada PT INKA untuk melakukan kajiajn pembuatan rel untuk koridor trem.

Baca juga: Pemkot Bogor terus matangkan rencana pengadaan trem

Menurut Dedie, Pemerintah Kota Bogor dan PT Colas Rail baru menyepakati bahwa PT Colas Rail melakukan kajian rencana pengoperasian trem di Kota Bogor, pada September lalu.

"Colas Rail menyanggupi akan melakukan kajian pada semua aspek selama sekitar sembilan bulan, sehingga kajian itu akan selesai pada April atau Mei 2020," katanya.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019