Sebanyak tujuh mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor berpartisipasi dalam kegiatan Temu Ilmiah Peternakan Nasional (TIMPINAS) 2019 di Universitas Diponegoro Semarang, 27 oktober 2019.
Kegiatan TIMPINAS merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI).
Pada tahun ini Universitas Diponegoro menjadi tuan rumah kegiatan tersebut, hal ini bertepatan dengan kegiatan Dies Natalies Universitas Diponegoro yang ke 62.
Kegiatan TIMPINAS merupakan wadah bagi seluruh mahasiswa peternakan yang ada di Indonesia untuk berkompetisi, berfikir kritis mengenai kondisi dunia peternakan yang ada di Indonesia yang dikemas dengan berbagai kegiatan perlombaan antara lain lomba debat, lomba karya tulis ilmiah, dan lomba judging ternak.
Baca juga: Polbangtan Bogor-KOHIBORA gelar pelatihan hidroponik sistem rakit apung ke mahasiswa
Tidak ketinggalan, Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor yang telah menjadi anggota aktif ISMAPETI sejak 2 tahun yang lalu juga mengirimkan tujuh mahasiswa dari jurusan peternakan.
Habibi Syam, Liza Ramadhani dan Pratama Muflih berhasil lolos ke babak seperdelapan final lomba debat yang sebelumnya telah mengikuti tahap penyeleksian bersama dengan puluhan tim dari universitas lain.
Sayangnya mereka belum lolos ke babak grand final dan belum berhasil untuk membawa pulang piala lomba debat.
"Ini pengalaman yang baru untuk tim kami, dan utk kampus kita. Kami bangga kami sebagai mahasiswa Polbangtan Bogor mampu bersaing dengan universitas ternama di Indonesia melalui kegiatan ini. Kami mohon maaf karena belum bisa mempersembahkan yang terbaik untuk kampus, namun semoga dengan keikutsertaan kami dalam lomba debat di TIMPINAS ini kami bisa menularkan energi positif kepada seluruh teman-teman mahasiswa Polbangtan Bogor agar lebih mempelajari seluruh aspek ilmu peternakan sehingga bisa membuat dunia peternakan Indonesia menjadi lebih baik" ujar Habibi Syam selaku ketua BEM sekaligus perwakilan tim debat Polbangtan Bogor di final lomba debat kemarin.
Baca juga: Kepala BKP Kementan beri kuliah umum di Polbangtan Bogor
Perjuangan ke empat mahasiswa yang mengikuti lomba judging ternak (Aulia Fadliah, Ina Sofianti, Tyalif Gibran Takapaha, dan Diki Pranata) berbuah manis.
Berkat kemampuan ilmu tilik ternak yang dimiliki Aulia Fadliah tingkat 2 prodi Kesehatan Hewan Jurusan Peternakan, Polbangtan Bogor berhasil membawa pulang piala juara 3 lomba judging ternak dies natalis Universitas Diponegoro.
Aulia mampu bertahan di posisi ke 3 dari total 57 peserta lomba judging ternak dari seluruh mahasiswa peternakan Indonesia yang hadir pada acara TIMPINAS ini.
Baca juga: Perwakilan LDK Polbangtan Bogor terpilih menjadi Ketua FRPI periode 2019-2020
Dr. Arif Nindyo Kisworo, Msi selaku ketua jurusan peternakan berpesan agar mahasiswa harus mempelajari apa kelebihan dan kekurangan kampus pada acara ini sehingga dapat mengambil pelajaran untuk mempersiapkan diri dan tim agar lebih baik dan lebih siap menghadapi acara seperti ini kedepannya.
"Mahasiswa harus mempelajari apa kelebihan dan kekurangan kampus pada acara ini sehingga dapat mengambil pelajaran untuk mempersiapkan diri dan tim agar lebih baik dan lebih siap menghadapi acara seperti ini kedepannya," pesan Dr. Arif.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Kegiatan TIMPINAS merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI).
Pada tahun ini Universitas Diponegoro menjadi tuan rumah kegiatan tersebut, hal ini bertepatan dengan kegiatan Dies Natalies Universitas Diponegoro yang ke 62.
Kegiatan TIMPINAS merupakan wadah bagi seluruh mahasiswa peternakan yang ada di Indonesia untuk berkompetisi, berfikir kritis mengenai kondisi dunia peternakan yang ada di Indonesia yang dikemas dengan berbagai kegiatan perlombaan antara lain lomba debat, lomba karya tulis ilmiah, dan lomba judging ternak.
Baca juga: Polbangtan Bogor-KOHIBORA gelar pelatihan hidroponik sistem rakit apung ke mahasiswa
Tidak ketinggalan, Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor yang telah menjadi anggota aktif ISMAPETI sejak 2 tahun yang lalu juga mengirimkan tujuh mahasiswa dari jurusan peternakan.
Habibi Syam, Liza Ramadhani dan Pratama Muflih berhasil lolos ke babak seperdelapan final lomba debat yang sebelumnya telah mengikuti tahap penyeleksian bersama dengan puluhan tim dari universitas lain.
Sayangnya mereka belum lolos ke babak grand final dan belum berhasil untuk membawa pulang piala lomba debat.
"Ini pengalaman yang baru untuk tim kami, dan utk kampus kita. Kami bangga kami sebagai mahasiswa Polbangtan Bogor mampu bersaing dengan universitas ternama di Indonesia melalui kegiatan ini. Kami mohon maaf karena belum bisa mempersembahkan yang terbaik untuk kampus, namun semoga dengan keikutsertaan kami dalam lomba debat di TIMPINAS ini kami bisa menularkan energi positif kepada seluruh teman-teman mahasiswa Polbangtan Bogor agar lebih mempelajari seluruh aspek ilmu peternakan sehingga bisa membuat dunia peternakan Indonesia menjadi lebih baik" ujar Habibi Syam selaku ketua BEM sekaligus perwakilan tim debat Polbangtan Bogor di final lomba debat kemarin.
Baca juga: Kepala BKP Kementan beri kuliah umum di Polbangtan Bogor
Perjuangan ke empat mahasiswa yang mengikuti lomba judging ternak (Aulia Fadliah, Ina Sofianti, Tyalif Gibran Takapaha, dan Diki Pranata) berbuah manis.
Berkat kemampuan ilmu tilik ternak yang dimiliki Aulia Fadliah tingkat 2 prodi Kesehatan Hewan Jurusan Peternakan, Polbangtan Bogor berhasil membawa pulang piala juara 3 lomba judging ternak dies natalis Universitas Diponegoro.
Aulia mampu bertahan di posisi ke 3 dari total 57 peserta lomba judging ternak dari seluruh mahasiswa peternakan Indonesia yang hadir pada acara TIMPINAS ini.
Baca juga: Perwakilan LDK Polbangtan Bogor terpilih menjadi Ketua FRPI periode 2019-2020
Dr. Arif Nindyo Kisworo, Msi selaku ketua jurusan peternakan berpesan agar mahasiswa harus mempelajari apa kelebihan dan kekurangan kampus pada acara ini sehingga dapat mengambil pelajaran untuk mempersiapkan diri dan tim agar lebih baik dan lebih siap menghadapi acara seperti ini kedepannya.
"Mahasiswa harus mempelajari apa kelebihan dan kekurangan kampus pada acara ini sehingga dapat mengambil pelajaran untuk mempersiapkan diri dan tim agar lebih baik dan lebih siap menghadapi acara seperti ini kedepannya," pesan Dr. Arif.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019