Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta mengerahkan petugas dan armada untuk membersihkan banyaknya kotoran burung di sepanjang Jalan Suryotomo yang dikeluhkan warga karena menyebabkan kondisi kotor dan bau tidak sedap.
Kami lakukan pembersihan hari ini saja dulu atau nanti disesuaikan kebutuhan. Sepanjang jalan memang dipenuhi kotoran burung dan ada beberapa bagian trotoar yang juga terkena kotoran burung, kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Jumat.
Pembersihan kotoran burung di sepanjang Jalan Suryotomo tersebut dilakukan dengan terlebih dulu menyiram jalan dengan air dari mobil tangki untuk selanjutnya disapu menggunakan dua mobil penyapu jalan, dibantu sejumlah petugas yang membawa sapu lidi.
Baca juga: Sebuah truk tak dioperasikan karena ada burung bersarang di mesinnya
Keberadaan petugas, lanjut dia, sangat dibutuhkan untuk membantu membersihkan sela-sela jalan dan trotoar yang tidak bisa dibersihkan menggunakan mobil penyapu jalan.
Kondisi Jalan Suryotomo yang dipenuhi kotoran burung tersebut terjadi akibat banyaknya burung yang bertengger di pohon, baliho hingga kabel listrik yang ada di sepanjang jalan tersebut setiap sore hingga malam hari.
Ribuan burung yang datang untuk bertengger di kabel dan pohon sepanjang Jalan Suryotomo tersebut merupakan peristiwa tahunan. Burung tersebut bermigrasi ke wilayah dengan cuaca yang lebih hangat dari daerah asalnya.
Baca juga: TSI Bogor kembangbiakkan burung 'Garuda'
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta menyebut, burung yang datang tersebut adalah burung layang-layang Asia yang berasal dari beberapa wilayah di Siberia, Rusia, Mongolia, dan China.
Burung tersebut bermigrasi ke belahan bumi selatan karena di belahan bumi utara tempat mereka berkembang biak sedang memasuki musim dingin. Burung tersebut biasanya bermigrasi ke beberapa tempat seperti Afrika dan Asia Tenggara.
Salah satu petugas kebersihan DLH Yogyakarta, Sarjana mengatakan, meskipun kondisi jalan tidak terlalu kotor dibanding tahun sebelumnya, namun cuaca panas saat musim kemarau seperti sekarang membuat kotoran semakin sulit dibersihkan.
Baca juga: Petani Boyolali kembangkan burung hantu dan rubuha kendalikan hama tikus
Kotorannya semakin lengket ke jalan. Kalau menyapu harus membutuhkan tenaga yang kuat supaya noda kotoran hilang. Selain kotor, jalan di sini juga menjadi bau, katanya.
Ia menyebut, ruas jalan yang dipenuhi kotoran burung hanya di Jalan Suryotomo saja. Ruas jalan di sekitarnya tetap bersih, tidak ada kotoran burung. Kondisi ini memang kejadian tahunan. Kalau tidak ada burung yang datang, maka ruas jalan ini pun bersih, katanya yang juga turun untuk membersihkan kotoran burung pada tahun lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Kami lakukan pembersihan hari ini saja dulu atau nanti disesuaikan kebutuhan. Sepanjang jalan memang dipenuhi kotoran burung dan ada beberapa bagian trotoar yang juga terkena kotoran burung, kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Jumat.
Pembersihan kotoran burung di sepanjang Jalan Suryotomo tersebut dilakukan dengan terlebih dulu menyiram jalan dengan air dari mobil tangki untuk selanjutnya disapu menggunakan dua mobil penyapu jalan, dibantu sejumlah petugas yang membawa sapu lidi.
Baca juga: Sebuah truk tak dioperasikan karena ada burung bersarang di mesinnya
Keberadaan petugas, lanjut dia, sangat dibutuhkan untuk membantu membersihkan sela-sela jalan dan trotoar yang tidak bisa dibersihkan menggunakan mobil penyapu jalan.
Kondisi Jalan Suryotomo yang dipenuhi kotoran burung tersebut terjadi akibat banyaknya burung yang bertengger di pohon, baliho hingga kabel listrik yang ada di sepanjang jalan tersebut setiap sore hingga malam hari.
Ribuan burung yang datang untuk bertengger di kabel dan pohon sepanjang Jalan Suryotomo tersebut merupakan peristiwa tahunan. Burung tersebut bermigrasi ke wilayah dengan cuaca yang lebih hangat dari daerah asalnya.
Baca juga: TSI Bogor kembangbiakkan burung 'Garuda'
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta menyebut, burung yang datang tersebut adalah burung layang-layang Asia yang berasal dari beberapa wilayah di Siberia, Rusia, Mongolia, dan China.
Burung tersebut bermigrasi ke belahan bumi selatan karena di belahan bumi utara tempat mereka berkembang biak sedang memasuki musim dingin. Burung tersebut biasanya bermigrasi ke beberapa tempat seperti Afrika dan Asia Tenggara.
Salah satu petugas kebersihan DLH Yogyakarta, Sarjana mengatakan, meskipun kondisi jalan tidak terlalu kotor dibanding tahun sebelumnya, namun cuaca panas saat musim kemarau seperti sekarang membuat kotoran semakin sulit dibersihkan.
Baca juga: Petani Boyolali kembangkan burung hantu dan rubuha kendalikan hama tikus
Kotorannya semakin lengket ke jalan. Kalau menyapu harus membutuhkan tenaga yang kuat supaya noda kotoran hilang. Selain kotor, jalan di sini juga menjadi bau, katanya.
Ia menyebut, ruas jalan yang dipenuhi kotoran burung hanya di Jalan Suryotomo saja. Ruas jalan di sekitarnya tetap bersih, tidak ada kotoran burung. Kondisi ini memang kejadian tahunan. Kalau tidak ada burung yang datang, maka ruas jalan ini pun bersih, katanya yang juga turun untuk membersihkan kotoran burung pada tahun lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019