Jakarta (Antaranews Bogor) - Mantan Kepala Staf TNI-AD Pramono Edhie Wibowo menyatakan bahwa ke depan Indonesia perlu terus meningkatkan manajemen penanggulangan bencana.

"Karena posisi Indonesia berada di wilayah `ring of fire` atau rawan bencana alam mengharuskan semua pihak harus waspada," katanya melalui Ketua Tim Media Center Rajab Ritonga di Jakarta, Jumat malam.

Pramono Edhie Wibowo, sebagai salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat bersama rombongan, usai mengikuti debat antarpeserta Capres di Surabaya pada Kamis (13/2) malam, beralih naik kereta api untuk kembali ke Jakarta karena transportasi udara dari Bandara Juanda terganggu sehingga semua penerbangan tidak beroperasi akibat letusan Kelud.

Mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu menambahkan bahwa manajemen penanggulangan bencana harus diintensifkan.

Di antaranya, kata dia, adalah memberikan pendidikan sigap tanggap penanggulangan bencana sejak dini kepada masyarakat, khususnya pada wilayah rawan bencana di Tanah Air, yang sudah dipetakan pihak berwenang.

Terkait dengan letusan Gunung Kelud, ia mengajak seluruh warga Indonesia untuk berdoa guna memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Tentu menjadi keharusan bagi insan beragama untuk selalu meminta perlindungan kepada Sang Maha Pencipta sehingga terlindung dari bencana," katanya.

Akibat letusan Gunung Kelud yang memiliki ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan terletak di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang, dampak abu vulkaniknya tidak hanya melanda daerah di Jatim, tetapi juga sebagian wilayah di Jateng, Yogyakarta dan Jawa Barat.

Gubernur Jatim Soekarwo menginstruksikan kepada tim tanggap darurat bencana serta aparat kepolisian untuk bertindak cepat dan tegas dalam melakukan sterilisasi seluruh kawasan yang masuk zona merah, terutama yang berada di radius 10 kilometer dari pusat kawah.

"Semua permukiman yang ada di dalam radius ini harus dikosongkan," kata "Pakde Karwo" --panggilan akrabnya-- saat mengunjungi pengungsi di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jumat. 

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014