Jakarta (Antaranews Bogor) - Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia menyerukan agar terus dilakukan sinergi dengan media massa untuk memperjuangkan nasib pekerja.

"Melalui sinergi dengan media massa kita berharap para pekerja lebih kuat dan solid lagi dalam perjuangan, karena perjuangan lebih mudah dilakukan secara bersama dibanding kita melakukannya secara sendiri-sendiri," kata Sekjen Aspek Indonesia Sabda Pranawa Djati di Jakarta, Selasa.

Dalam pernyataan memperingati HUT ke-15, yang telah dilakukan pada Minggu (10/2), ia berharap ke depan Aspek Indonesia dapat terus bersinergi dengan semua media massa untuk perjuangan meningkatkan kesejahteraan pekerja dan buruh di Tanah Air.

Sementara itu, mantan Presiden Aspek Indonesia Muhammad Hakim memaparkan kilas balik pendirian asosiasi itu 15 tahun silam yang dibentuk pada saat Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi dan pekerja di sektor perbankan banyak yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 1998.

"Pada saat itulah Aspek Indonesia dibentuk untuk memperjuangkan hak-hak para pekerja, dan dalam perjalanannya banyak serikat pekerja (SP) dari berbagai sektor usaha bergabung," kata Muhammad Hakim, yang kini menjabat Wakil Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Dikemukakannya bahwa banyak SP bergabung karena Aspek Indonesia berperan dalam memperjuangkan hak-hak pekerja, membela dan mengadvokasi pekerja, serta berperan dalam menentukan kebijakan pemerintah yang berpihak kepada buruh.

Ia menjelaskan, di antara perjuangan itu seperti penentuan komponen kebutuhan hidup layak (KHL), perjuangan upah minimum provinsi (UMP).

"Dan yang terbesar untuk seluruh rakyat Indonesia, adalah bersama rekan-rekan federasi di bawah KSPI berhasil memperjuangkan terwujudnya BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) di Indonesia dengan segala kekurangannya, namun kita masih terus memperjuangkan agar terwujud BPJS yang lebih baik," katanya.

Sedangkan Sabda Pranawa Djati menambahkan bahwa saat ini anggota afiliasi Aspek Indonesia yang berada di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, berjumlah 79 SP dengan anggota lebih dari 70 ribu orang dari berbagai jenis usaha, seperti perbankan, ritel, media massa, otomotif, BUMN, dan lainnya.

"Walaupun tidak mudah mempertahankan dan membesarkan Aspek Indonesia dengan segala halangan dan rintangan, tetapi para pekerja yang bergabung berkomitmen akan terus berjuang untuk kesejahteraan pekerja, bahkan seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Sabda juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh media massa yang telah mendukung perjuangan Aspek Indonesia dalam segi pemberitaan untuk memperjuangkan aspirasi buruh dan pekerja.

Aspek Indonesia adalah sebuah federasi nasional serikat pekerja di sektor jasa yang dideklarasikan pada November 1998, dan kongres pertamanya berlangsung 20 Februari 1999.

Afiliasi Aspek Indonesia di tingkat nasional adalah dengan KSPI, sedangkan untuk internasional dengan dengan UNI (Union Network International) Global Union yang berpusat di Nyon, Swiss, sejak Maret 1999.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014