Pembangunan dan revitalisasi trotoar menjadi komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan selama dua tahun berjalan untuk menghadirkan kesetaraan dan ruang kreativitas hingga menghadirkan kembali Jakarta sebagai Kota Seni.
"Kawasan yang juga menjadi sorotan penting revitalisasi pada tahun ini adalah trotoar Cikini dan trotoar Kemang," kata Pejabat Pembuat Komitmen Infrastruktur Khusus Kegiatan Strategis Daerah Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Riri Asnita, dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Riri mengatakan kawasan Cikini merupakan koridor seni, kreasi, budaya, dan tempat berkumpulnya para komunitas di Jakarta.
Trotoar Cikini, lanjut dia, yang dilengkapi jalur sepanjang 10 kilometer ini akan diperlebar, dari semula hanya tiga meter menjadi 4,5 sampai dengan 6 meter dengan rincian 1,5 meter untuk pejalan kaki, 1,5 meter untuk penyandang disabilitas, 1,5 meter untuk street furniture dan 0,5 sampai 1 meter untuk perlengkapan penunjang (amenities).
"Penataan trotoar Cikini turut menghadirkan kembali Jakarta sebagai Kota Seni, di mana sarana dan prasarana publik di dalamnya menunjang untuk hal tersebut," kata Riri.
Sementara itu, revitalisasi trotoar Kemang, trotoar sepanjang kurang lebih 3,3 kilometer tersebut diperlebar dari 1,5 hingga 2 meter menjadi 3 hingga 4 meter.
Menurut Riri, pelebaran ini dalam rangka untuk menghadirkan kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat serta pelaku usaha.
Ia mengatakan, dalam revitalisasi trotoar Kemang ini, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan para pemilik gedung hotel maupun restoran yang terdampak.
"Hasil dari kolaborasi ini melahirkan kesepakatan bahwa revitalisasi trotoar di Kemang menerapkan Teknik Pengaturan Zonasi (TPZ)," katany.
Riri menambahkan, kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha tersebut menjadikan satu lajur di kawasan Jalan Kemang Raya dipotong untuk dibangun fasilitas publik berupa trotoar. Kolaborasi ini telah dimulai sejak Mei 2019.
"Dengan adanya kemudahan dalam kolaborasi ini, revitalisasi ditargetkan selesai tepat waktu pada Bulan Desember 2019," kata Riri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Kawasan yang juga menjadi sorotan penting revitalisasi pada tahun ini adalah trotoar Cikini dan trotoar Kemang," kata Pejabat Pembuat Komitmen Infrastruktur Khusus Kegiatan Strategis Daerah Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta, Riri Asnita, dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Riri mengatakan kawasan Cikini merupakan koridor seni, kreasi, budaya, dan tempat berkumpulnya para komunitas di Jakarta.
Trotoar Cikini, lanjut dia, yang dilengkapi jalur sepanjang 10 kilometer ini akan diperlebar, dari semula hanya tiga meter menjadi 4,5 sampai dengan 6 meter dengan rincian 1,5 meter untuk pejalan kaki, 1,5 meter untuk penyandang disabilitas, 1,5 meter untuk street furniture dan 0,5 sampai 1 meter untuk perlengkapan penunjang (amenities).
"Penataan trotoar Cikini turut menghadirkan kembali Jakarta sebagai Kota Seni, di mana sarana dan prasarana publik di dalamnya menunjang untuk hal tersebut," kata Riri.
Sementara itu, revitalisasi trotoar Kemang, trotoar sepanjang kurang lebih 3,3 kilometer tersebut diperlebar dari 1,5 hingga 2 meter menjadi 3 hingga 4 meter.
Menurut Riri, pelebaran ini dalam rangka untuk menghadirkan kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat serta pelaku usaha.
Ia mengatakan, dalam revitalisasi trotoar Kemang ini, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan para pemilik gedung hotel maupun restoran yang terdampak.
"Hasil dari kolaborasi ini melahirkan kesepakatan bahwa revitalisasi trotoar di Kemang menerapkan Teknik Pengaturan Zonasi (TPZ)," katany.
Riri menambahkan, kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha tersebut menjadikan satu lajur di kawasan Jalan Kemang Raya dipotong untuk dibangun fasilitas publik berupa trotoar. Kolaborasi ini telah dimulai sejak Mei 2019.
"Dengan adanya kemudahan dalam kolaborasi ini, revitalisasi ditargetkan selesai tepat waktu pada Bulan Desember 2019," kata Riri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019