Universitas Pancasila (UP) mendorong para dosen untuk bisa melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
"Kluster untuk pengabdian masyarakat kami meraih nilai memuaskan, mudah-mudahan tahun 2019 ini meningkat menjadi sangat baik. Sedangkan untuk penelitian sudah meraih utama dan didorong untuk menjadi mandiri," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasila Dra. Hj. Dewi Trirahayu, di Jakarta, Senin.
Dikatakannya Tim Pengabdian pada Masyarakat Universitas Pancasila yang terdiri dari Dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP) dan Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (FEBUP) melakukan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat bekerjasama dengan mitra Yayasan Nurul Amanah Jakarta.
Pengabdian mengangkat tema "Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Non Ekonomi di Lembaga Pendidikan Keagamaan untuk Menjadi Penggerak Sosial”. Seluruh pendanan kegiatan ini merupakan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Kemenristek Dikti Tahun 2019 dengan skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Sementara itu Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian, Dr. Agri Suwandi ST., MT mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih dan kepedulian kepada masyarakat melalui pelatihan-pelatihan dasar untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik di lembaga keagamaan.
Adapun kegiatan ini terdiri dari tiga tahap pelatihan, pertama pelatihan desain produk menggunakan perangkat lunak yang telah dilaksanakan pada tanggal 16-19 Juli 2019.
Tahap kedua, pelatihan pengolahan dan penerapan teknologi limbah B3 rumah tangga menjadi produk kreatif, dan Tahap 3, pelatihan kewirausahaan. Kegiatan tahap 2 dan 3 dilaksanakan pada tanggal 14-16 Oktober 2019.
Para Santri dari Yayasan Nurul Amah merupakan perwakilan yang akan dijadikan agen perubahan sehingga dapat mempengaruhi teman-teman di lingkungan sekitarnya untuk dapat sadar dan perduli akan pengolahan limbah serta mampu menularkan pengetahuan pengolahan limbah dan dasar-dasar kewirausahaan.
Dikatakannya transformasi kebiasaan pengolahan limbah rumah tangga secara konvensional yaitu dengan dibakar atau ditanam atau dibuang ke tanah yang dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan.
"Pengolahan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomis, membutuhkan transformasi pendidikan khususnya di usia remaja. Remaja sebagai penerus dan penjaga Blbangsa, merupakan ujung tombak transformasi tersebut," kata Agri.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Kluster untuk pengabdian masyarakat kami meraih nilai memuaskan, mudah-mudahan tahun 2019 ini meningkat menjadi sangat baik. Sedangkan untuk penelitian sudah meraih utama dan didorong untuk menjadi mandiri," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasila Dra. Hj. Dewi Trirahayu, di Jakarta, Senin.
Dikatakannya Tim Pengabdian pada Masyarakat Universitas Pancasila yang terdiri dari Dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP) dan Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (FEBUP) melakukan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat bekerjasama dengan mitra Yayasan Nurul Amanah Jakarta.
Pengabdian mengangkat tema "Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Non Ekonomi di Lembaga Pendidikan Keagamaan untuk Menjadi Penggerak Sosial”. Seluruh pendanan kegiatan ini merupakan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Kemenristek Dikti Tahun 2019 dengan skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Sementara itu Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian, Dr. Agri Suwandi ST., MT mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih dan kepedulian kepada masyarakat melalui pelatihan-pelatihan dasar untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik di lembaga keagamaan.
Adapun kegiatan ini terdiri dari tiga tahap pelatihan, pertama pelatihan desain produk menggunakan perangkat lunak yang telah dilaksanakan pada tanggal 16-19 Juli 2019.
Tahap kedua, pelatihan pengolahan dan penerapan teknologi limbah B3 rumah tangga menjadi produk kreatif, dan Tahap 3, pelatihan kewirausahaan. Kegiatan tahap 2 dan 3 dilaksanakan pada tanggal 14-16 Oktober 2019.
Para Santri dari Yayasan Nurul Amah merupakan perwakilan yang akan dijadikan agen perubahan sehingga dapat mempengaruhi teman-teman di lingkungan sekitarnya untuk dapat sadar dan perduli akan pengolahan limbah serta mampu menularkan pengetahuan pengolahan limbah dan dasar-dasar kewirausahaan.
Dikatakannya transformasi kebiasaan pengolahan limbah rumah tangga secara konvensional yaitu dengan dibakar atau ditanam atau dibuang ke tanah yang dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan.
"Pengolahan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomis, membutuhkan transformasi pendidikan khususnya di usia remaja. Remaja sebagai penerus dan penjaga Blbangsa, merupakan ujung tombak transformasi tersebut," kata Agri.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019