Citeureup, Bogor, 24/1 (ANTARA) - PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), produsen semen "Tiga Roda" menyumbang sebanyak 40 ribu pohon dalam upaya ikut melaksanakan "Gerakan Menanam 1 Miliar Pohon" yang dicanangkan pemerintah.

"Keikutsertaan kami dalam program gerakan menanam itu adalah salah satu perwujudan misi perseroan yang disinergikan dengan program Pemerintah Kabupaten Bogor," kata Direktur Sumberdaya Manusia (SDM) Indocement Kuky Permana di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Selasa.

Di sela-sela penanaman pohon yang secara simbolis dilakukan Indocement bersama Bupati Bogor Rachmat Yasin, ia menjelaskan dalam kegiatan tersebut, Indocement akan melakukan penanaman 40.000 pohon di 20 desa Kabupaten Bogor

"Untuk setiap desa kita menanam 2.000, yang secara simbolis dilakukan di Desa Hambalang hari ini," katanya.

Ia menjelaskan bahwa jenis pohon yang ditanam adalah sesuai arahan Pemkab Bogor yaitu Sengon, Jabon dan berbagai pohon buah-buahan yang menjadi ikon wilayah ini.

Pemilihan jenis pohon tersebut, kata dia, dengan mempertimbangkan manfaat bagi lingkungan agar tetap hijau dan lestari.

Pada gilirannya, kata dia, kegiatan itu dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia, di samping memberikan nilai ekonomis bagi peningkatan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan.

Ia mengemukakan bahwa meskipun di lokasi-lokasi pabrik Indocement maupun lokasi bekas penambangan telah ditanami berbagai pohon pelindung maupun buah-buahan, yang tidak kurang dari satu juta pohon, perusahaan tetap menjalin kemitraan dengan Pemkab Bogor dalam kegiatan "Gerakan Menanam 1 Miliar Pohon".

Hal tersebut, kata Kuky Permana, dilakukan mengingat Indocement merasa turut bertanggung jawab atas lingkungan, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor di mana perusahaan itu beroperasi.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Indocement Sahat Panggabean menambahkan bahwa kemitraan lain yang dilakukan Indocement dengan Pemkab Bogor cukup beragam.

Kegiatan tersebut antara lain program perbaikan rumah ridak layak huni, Puskesmas keliling (Pusling) ke desa-desa, serta pelatihan dan keterampilan operator alat berat.

Selain itu, kata dia, juga program pembangunan infrastruktur sekolah (SD, SMP, SMA) mapun melalui penyelenggaraan pendidikan formal oleh Yayasan Indocement Tunggal Prakarsa, yang dilakukan di Pusat Pelatihan Pemberdayaan Daya Masyarakat (P3M) di atas lahan bekas tambang seluas 5,5 ha yang terletak di Desa Hambalang.

    
                                      Penghargaan Proper

Sementara itu, Corporate Communication Department Head Indocement Aldo Yuliardy menjelaskan bahwa perusahaan semen terbesar kedua di Indonesia itu telah ditetapkan sebagai perusahaan yang berhasil mencapai peringkat tertinggi, yaitu peringkat emas pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) 2008-2009.

Proper, merupakan program dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk mendorong penataan dan kepedulian perusahaan dalam mengelola lingkungan hidup, yang diadakan sejak 2002.

Peringkat tersebut diberikan untuk Indocement Pabrik Citeureup, Bogor.

Ia menjelaskan, Indocement adalah perusahaan penerima peringkat emas kedua di Indonesia, sejak Proper diadakan 2002.

Di samping itu, Indocement Pabrik Palimanan, Cirebon berhasil memperoleh peringkat hijau pada Proper 2008-2009, di mana penghargaan saat itu diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Mekanisme kerja instrumen Poper, katanya, adalah dengan penyebaran informasi tingkat kinerja penataan perusahaan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.

Untuk memudahkan masyarakat dan pemangku kepentingan memahami tingkat kinerja penataan perusahaan, maka dapat dilihat dari salah satu dari tujuh peringkat yang dicapai dalam program ProperR tersebut, yaitu, emas, hijau, biru, biru minus, merah, merah minus dan hitam.

Kini Indocement memiliki tiga pabrik yakni di Citeureup (Kabupaten Bogor), Palimanan, Cirebon, dan Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Saat ini, kata dia, kapasitas produksinya adalah sebesar 18,6 juta ton semen per tahun.

Rinciannya, pabrik Citereup memiliki sembilan unit produksi dengan kapasitas 11,9 juta ton, pabrik Palimanan Cirebon memiliki dua unit produksi dengan kapasitas 4,1 juta ton, dan di Tarjun, Kota Baru, Kalsel kapasitas per tahunnya mencapai 2,6 juta ton dari satu unit produksi.

 

Pewarta:

Editor : Budisantoso Budiman


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012