Raja dan putera mahkota Arab Saudi telah menyetujui penempatan pasukan dan peralatan tambahan dari militer Amerika Serikat.

Laporan kantor berita SPA, Sabtu (12/10), menyebutkan kalau persetujuan Raja Saudi itu terungkap setelah sarana-sarana minyak kerajaan tersebut mengalami serangan pada September.

AS telah mengumumkan akan menempatkan sekitar 3.000 personel pasukan ke negara Teluk itu, termasuk skuadron tempur, sayap ekspedisi udara serta personel pertahanan udara.

Baca: Arab Saudi undang pakar dunia selidiki serangan minyak
Baca: Harga minyak dunia naik di tengah berlanjutnya kekhawatiran pasokan

Pengumuman AS itu muncul di tengah ketegangan yang meningkat dengan musuh bebuyutan Saudi, Iran.

Presiden Donald Trump sebelumnya mengungkapkan bahwa Saudi sudah setuju untuk membayar keberadaan militer AS tersebut.

Laporan SPA menyebutkan keberadaan militer AS tersebut hanya dimungkinkan dalam kerangka "hubungan bersejarah dan kemitraan yang sudah terjalin dengan baik" antara kedua negara.

Baca: Serangan Aramco tak berdampak krisis moneter

Sumber: Reuters

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019