NICE Indonesia, NAMA Foundation, dan Wafaa Foundation melakukan kolaborasi untuk medorong kesadaran dibutuhkannya kerja sama untuk memecahkan tantangan di sektor pendidikan agar pengelolaan sekolah dan yayasan berstandar internasional.

CEO NICE Indonesia Dasril Guntara dalam keterangan tertulisnya, Kamis mengatakan  kolaborasi NAMA Foundation, NICE Indonesia, dan Wafaa Foundation dapat memberikan dampak yang luas dan komprehensif dalam meningkatkan kapasitas SDM institusi sekolah maupun yayasan agar mereka lebih berkembang di era yang sangat kompetitif dan disruptif ini.

Ketiga organisasi ini menginisiasi rangkaian program pendidikan dan pelatihan yang disebut NAMA Global Initiative Program. Program yang diselenggarakan sepanjang September dan Oktober 2019 ini bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan kapasitas sekolah dan organisasi non-pemerintah. 

Baca juga: NICE: Keberagaman Indonesia harus dikelola dengan baik

NAMA Global Initiative Program dibagi dalam dua klaster sasaran. Pertama, program yang didedikasikan untuk peningkatan kapasitas guru melalui Roadmap of Outstanding Educators, atau ROOTs, dan peningkatakan kapasitas pengelola sekolah melalui EduLEAD.

Kedua, program yang dirancang untuk mengembangkan kapasitas organisasi non-pemerintah. Program ini diturunkan dalam beberapa mata pelatihan seperti Community Leaders Program (CLP), Project Management for Development (PRIME), Count Me In (CMI), dan Community Social Organization Manage (CSO Manage).

ROOTs berfokus pada transformasi paradigma pendidik, yang semula berfokus pada penyampaian materi ajar (content centric) menuju pendidikan yang berfokus pada peserta didik (learner centric). ROOTs diselenggarakan pada tanggal 5-8 September 2019. Kegiatan ini dihadiri oleh 74 perwakilan dari 24 sekolah di Jabodetabek. 

Baca juga: NAMA Foundation dukung program pembangunan DKI Jakarta

EduLEAD berfokus pada transformasi peran kepemimpinan di institusi pendidikan, yang semula mengutamakan tanggung jawab administratif menuju praktik manajerial yang efektif memonitor dan mengembangkan staf serta memimpin perbaikan sekolah dan mengelola perubahan. 

EduLEAD digelar pada 26-27 September 2019 dan dihadiri 24 institusi pendidikan di wilayah Jakarta, depok, Bogor, tangerang dan bekasi. 

CLP adalah mengambil peran dalam meningkatkan keterampilan kewirausahaan sosial (social entrepreneurship). Program ini terbagi dalam dua sesi, yakni CLP 1 yang berlangsung di tengah September, dan CLP 2 yang diselenggarakan awal Oktober. 

Baca juga: NAMA Foundation Kembangkan Sektor Pendidikan Di Indonesia

Program PRIME menyasar pengembangan kualitas pengelolaan proyek (project management), mulai dari tahap perencanaan, implementasi, hingga monitoring keberlangsungan proyek. CMI sementara itu, berfokus pada manajemen kerelawanan. 

CSO Manage merupakan program yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan konsultan organisasi sektor ketiga dalam hal manajemen pengelolaan  anggota, tim, volunteer, dan mitra eksternal. Seluruh pelatihan tersebut dilaksanakan pada rentang September hingga Oktober 2019.

Seluruh rangkaian NAMA Global Initiative Program dipandu oleh para pelatih tersertifikasi (professional associate trainers) yang merupakan alumni pelatihan profesional yang diselenggarakan oleh NAMA Foundation pada kurun 2017-2018. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019