Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bogor, Jawa Barat, Ade Sarip Hidayat, menjadikan momentum Jambore ke-6 Cabang Kota Bogor sebagai ajang evaluasi sekolah-sekolah di kota itu dalam menjalankan aktivitas kepramukaan.

"Mana saja sekolah yang aktif dan sekolah tidak aktif di kepramukaan. Karena Pramuka ini sifatnya wajib dan tercantum dalam UUD, sama halnya dengan pendidikan," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor kepada Antara di Bogor, Kamis.

Menurutnya Jambore yang dilaksanakan pada Rabu (2/10) di Sekolah Borces Kota Bogor itu merupakan pesta penggalang setiap lima tahun sekali. Ade Sarip mengatakan bahwa kegiatan jambore ini sekaligus menjadi wadah evaluasi Kwarcab terhadap pembinaan Pramuka di gugus depan.

Baca juga: Bima Arya terima penghargaan Lencana Pancawarsa II

“Kami berharap Jambore ini bisa jadi sinergi dalam mewujudkan mimpi Kota Bogor melahirkan generasi yang sehat dan cerdas lewat Pramuka sesuai dengan Dasa Dharma Pramuka, yakni suci pikiran, perbuatan, perkataan," kata Ade Sarip.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku bangga atas kekompakan 2.972 peserta pramuka. Ia berharap agar anggota pramuka di Kota Bogor bisa tampil lebih tangguh.

"Pramuka juga memiliki jiwa sosial yang tinggi yang membuat anak-anak Pramuka senang berkumpul, bersahabat, membangun kerja tim, membuat pasukan. Dan Pramuka juga terbukti terampil dan kreatif,” ujarnya.

Baca juga: Aksi kolosal ribuan anggota pramuka di Cibinong Bogor cetak rekor dunia

Ia berharap, Jambore ini sebagai ajang pembuktian, penguatan dan pengasahan jiwa cinta alam, jiwa sosial dan jiwa kreasi inovasi di Kabupaten Bogor.

“Jangan buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting karena mungkin Pramuka ini akan mengubah jalan hidup kalian," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Jambore Hanifah menjelaskan, konsep Jambore tahun ini berbeda karena tidak ada lomba sama sekali. Sebaliknya, Jambore ini murni pesta anak Pramuka Penggalang. Pada Pesta Pramuka ini akan dibentuk seperti pemerintahan, mulai dari gubernur, wali kota, camat, lurah dan seterusnya. Konsep ini kemudian dibagi dalam dua kegiatan umum dan khusus.

Baca juga: Pramuka Kota Bogor ziarah ke Makam Pahlawan

"Kegiatan Umum itu, upacara bendera dan ada perkenalan salaya. Kegiatan khusus itu kegiatan life skill, seperti memanah, berkuda, belajar sablon, memilah sampah dan peserta diwajibkan membawa tumblr," ujarnya.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019