Kericuhan pecah dalam demonstrasi yang berlangsung di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Barat, tepatnya di Perlintasan rel kereta Palmerah, dekat pintu belakang Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin.
Dalam kericuhan tersebut, aparat kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata, setelah demonstran terus memprovokasi dengan melemparkan batu dan botol mineral ke arah barikade aparat kepolisian.
Baca juga: Unjuk rasa DPR, orasi serta tuntutan terus disuarakan
Baca juga: Unjuk rasa pelajar, Mendikbud cegah dengan keluarkan surat edaran
Berdasarkan pantauan, ratusan massa yang didominasi pelajar berseragam putih abu-abu tersebut terus melempari aparat dengan berbagai benda tumpul, meski gas air mata terus ditembakkan berulang kali.
Demonstran yang terkonsentrasi di tengah perlintasan rel memanfaatkan batu-batu kerikil untuk menyerang aparat. Aparat yang sebelumnya bertahan, mulai maju merangsek ke arah demonstran.
Baca juga: Ambulans bawa batu, MER-C nyatakan tuduhan itu sebuah kesalahan
Baca juga: Zulkifli Hasan: Pimpinan dan anggota MPR RI menyatakan dukacita
Selain menggunakan gas air mata, aparat kepolisian juga menembakkan water cannon untuk memecah konsentrasi demonstran.
Kericuhan berlangsung sekitar lima menit. Demonstran yang mulai terdesak terpukul mundur menuju arah Jalan Palmerah Selatan dan Jalan Tentara Pelajar arah Slipi.
Suasana di sekitar lokasi masih belum terkendali. Asap putih gas air mata masih mengepul di tengah perlintasan rel kereta api Stasiun Palmerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Dalam kericuhan tersebut, aparat kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata, setelah demonstran terus memprovokasi dengan melemparkan batu dan botol mineral ke arah barikade aparat kepolisian.
Baca juga: Unjuk rasa DPR, orasi serta tuntutan terus disuarakan
Baca juga: Unjuk rasa pelajar, Mendikbud cegah dengan keluarkan surat edaran
Berdasarkan pantauan, ratusan massa yang didominasi pelajar berseragam putih abu-abu tersebut terus melempari aparat dengan berbagai benda tumpul, meski gas air mata terus ditembakkan berulang kali.
Demonstran yang terkonsentrasi di tengah perlintasan rel memanfaatkan batu-batu kerikil untuk menyerang aparat. Aparat yang sebelumnya bertahan, mulai maju merangsek ke arah demonstran.
Baca juga: Ambulans bawa batu, MER-C nyatakan tuduhan itu sebuah kesalahan
Baca juga: Zulkifli Hasan: Pimpinan dan anggota MPR RI menyatakan dukacita
Selain menggunakan gas air mata, aparat kepolisian juga menembakkan water cannon untuk memecah konsentrasi demonstran.
Kericuhan berlangsung sekitar lima menit. Demonstran yang mulai terdesak terpukul mundur menuju arah Jalan Palmerah Selatan dan Jalan Tentara Pelajar arah Slipi.
Suasana di sekitar lokasi masih belum terkendali. Asap putih gas air mata masih mengepul di tengah perlintasan rel kereta api Stasiun Palmerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019