Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meminta pengusutan tuntas penyebab tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yang mengikuti aksi unjuk rasa penolakan sejumlah rancangan undang-undang di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Kamis (26/9).

Nasir di Ngawi, Jawa Tengah, Jumat (27/9)  mengatakan perlu diusut tuntas bagaimana kronologi peluru tajam bisa menewaskan Randi (21), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO.

“Harus diusut apa yang terjadi sebenarnya, apakah karena ada upaya membela diri, atau kejadian yang lainnya,” ujar dia.

Baca juga: ANTARA desak Polri usut kekerasan pewarta foto Darwin

Ia juga meminta pada rektor melacak penyebab meninggalnya dua mahasiswa di Kendari tersebut sehingga dapat segera dimediasi dengan pihak terkait.

Sebelumnya diberitakan korban meninggal dunia saat serangkaian aksi unjuk rasa di Kendari yang menolak rancangan undang-undang yang dinilai kontroversi bertambah menjadi dua orang.

"Iya, pasien Muh Yusuf Kardawi (19) yang menjalani perawatan intensif usai dioperasi di RSU Bahteramas Kendari, Sultra meninggal dunia pada Jumat (27/9) sekitar pukul 04:00 WITA," kata Plt Direktur RSU Bahteramas dr Sjarif Subijakto di Kendari, Jumat.

Baca juga: Demo mahasiswa, Rektor UI keluarkan surat edaran kepada para mahasiswanya

Tim dokter yang menangani korban Yusuf sudah berbuat maksimal, ujar Sjarif.
 

Almarhum Yusuf tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik D-3 Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Sedangkan korban meninggal dunia sebelumnya Kamis (26/9), adalah Randi (21) juga berstatus mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO.

Baca juga: Demo mahasiswa, massa terus berdatangan menuju DPR RI gunakan kereta api

Pewarta: Virna P Setyorini

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019