PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II elevated memastikan proyek jalan tol layang yang dikerjakan perseroan itu siap dioperasikan Desember 2019, bersamaan dengan masa liburan Natal dan Tahun Baru 2020.
"Selain itu proyek jalan tol yang dikerjakan Waskita ini akan berkontribusi signifikan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang selama ini sering terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek," kata Project Manager Japek II Elevated PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Fathur Rozak di Bekasi, Jawa Barat, Rabu.
Fathur mengatakan progres pekerjaan fisik tol layang ini sudah mencapai 95 persen lebih dan ditargetkan pada akhir September 2019 pekerjaan fisik sudah selesai untuk kemudian dilakukan uji coba.
Baca juga: Proyek tol Japek Elevated terhambat kabel sutet
Sementara sisa pekerjaan yang belum terselesaikan hingga saat ini meliputi pengaspalan, pemasangan marka dan rambu jalan, pembangunan gardu, hingga kantor tol.
"Untuk pengaspalan sendiri baru 45 persen. Kemarin kami juga sempat terkendala oleh jaringan SUTET tapi sudah teratasi, kami naikkan kabelnya dari semula 8 meter dari permukaan jalan tol layang menjadi 18 meter," katanya.
Menurut Fathur, salah satu tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan ini adalah errection girder karena kerap berdampak pada kemacetan di ruas jalan tol Japek, namun tantangan itu telah terselesaikan dengan baik.
"Seluruh girder telah terpasang, dari 2.573 total girder, terakhir tanggal 10 September kemarin sudah berhasil terpasang," ungkapnya.
Baca juga: Jalan tol layang Jakarta-Cikampek diperkirakan belum beroperasi saat mudik
Tantangan lainnya adalah bagaimana menerapkan metode pekerjaan pada median jalan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan serta adanya window time yang berdampak terhadap waktu penyelesaian proyek.
"Waskita bangga turut berkontribusi pada pembangunan infrastruktur sekaligus mendorong kelancaran arus barang dan manusia melalui jalan tol elevated II sehingga meningkatkan produktivitas dan turut meningkatkan perekonomian," ujarnya.
Selama masa pengerjaan proyek tol layang, Waskita senantiasa menerapkan prinsip keamanan dalam bekerja dengan selalu mengedepankan aspek quality, health, safety, dan environment.
Hal itu diterapkan untuk berkontribusi pada percepatan pembangunan infrastruktur rasional dengan memiliki standar operasional yang bermutu tinggi dengan didasari oleh prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang merupakan kunci utama Waskita dalam mewujudkan kinerja nyata dalam membangun negeri.
Baca juga: Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek optimistis rampung Mei 2019
"Di proyek ini aspek keselamatan para pekerja maupun pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek elevated II menjadi prioritas. Kelancaran proses pembangunan hingga tuntas juga karena dukungan seluruh masyarakat," katanya lagi.
Ruas Tol Japek II elevated merupakan ruas jalan tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai Sta 47+500) dengan total panjang jalan 36,4 kilometer. Jalan tol ini berfungsi untuk menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.
Sebagai informasi, proyek Jalan Tol Japek II elevated diperoleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2017 dengan nilai kontrak Rp4,43 triliun dan ditargetkan selesai pada tahun 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Selain itu proyek jalan tol yang dikerjakan Waskita ini akan berkontribusi signifikan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang selama ini sering terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek," kata Project Manager Japek II Elevated PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Fathur Rozak di Bekasi, Jawa Barat, Rabu.
Fathur mengatakan progres pekerjaan fisik tol layang ini sudah mencapai 95 persen lebih dan ditargetkan pada akhir September 2019 pekerjaan fisik sudah selesai untuk kemudian dilakukan uji coba.
Baca juga: Proyek tol Japek Elevated terhambat kabel sutet
Sementara sisa pekerjaan yang belum terselesaikan hingga saat ini meliputi pengaspalan, pemasangan marka dan rambu jalan, pembangunan gardu, hingga kantor tol.
"Untuk pengaspalan sendiri baru 45 persen. Kemarin kami juga sempat terkendala oleh jaringan SUTET tapi sudah teratasi, kami naikkan kabelnya dari semula 8 meter dari permukaan jalan tol layang menjadi 18 meter," katanya.
Menurut Fathur, salah satu tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan ini adalah errection girder karena kerap berdampak pada kemacetan di ruas jalan tol Japek, namun tantangan itu telah terselesaikan dengan baik.
"Seluruh girder telah terpasang, dari 2.573 total girder, terakhir tanggal 10 September kemarin sudah berhasil terpasang," ungkapnya.
Baca juga: Jalan tol layang Jakarta-Cikampek diperkirakan belum beroperasi saat mudik
Tantangan lainnya adalah bagaimana menerapkan metode pekerjaan pada median jalan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan serta adanya window time yang berdampak terhadap waktu penyelesaian proyek.
"Waskita bangga turut berkontribusi pada pembangunan infrastruktur sekaligus mendorong kelancaran arus barang dan manusia melalui jalan tol elevated II sehingga meningkatkan produktivitas dan turut meningkatkan perekonomian," ujarnya.
Selama masa pengerjaan proyek tol layang, Waskita senantiasa menerapkan prinsip keamanan dalam bekerja dengan selalu mengedepankan aspek quality, health, safety, dan environment.
Hal itu diterapkan untuk berkontribusi pada percepatan pembangunan infrastruktur rasional dengan memiliki standar operasional yang bermutu tinggi dengan didasari oleh prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang merupakan kunci utama Waskita dalam mewujudkan kinerja nyata dalam membangun negeri.
Baca juga: Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek optimistis rampung Mei 2019
"Di proyek ini aspek keselamatan para pekerja maupun pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek elevated II menjadi prioritas. Kelancaran proses pembangunan hingga tuntas juga karena dukungan seluruh masyarakat," katanya lagi.
Ruas Tol Japek II elevated merupakan ruas jalan tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai Sta 47+500) dengan total panjang jalan 36,4 kilometer. Jalan tol ini berfungsi untuk menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.
Sebagai informasi, proyek Jalan Tol Japek II elevated diperoleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2017 dengan nilai kontrak Rp4,43 triliun dan ditargetkan selesai pada tahun 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019