Sejumlah alumni Universitas Sriwijaya meminta rektor Universitas Sriwijaya memeriksa tingkat keamanan sejumlah bangunan di area kampus. Usulan itu diungkapkan pasca kecelakaan mahasiswa yang terjatuh dari lantai 3 apartemen mahasiswa, 14/9/19.
Korban bernama Irfan Maulana Amrullah, dari FMIPA Kelautan angkatan 2019. Saat ini korban telah dilarikan ke rumah sakit. Kecelakaan ini merupakan yang kedua kali setelah pada Februari 2018 mahasiswa dari FKIP terjatuh dari lantai 4 sehingga kakinya patah.
Baca juga: UNSRI bantu pengolahan susu kerbau
Irfan menginjak pelindung jendela yang dikiranya terbuat dari beton, tetapi ternyata terbuat dari glossy board biasa sehingga tak mampu menahan bobot badannya saat hendak mengambil jemuran.
"Harus ada pemeriksaan yang detail untuk bangunan-bangunan baru berumur kurang dari 10 tahun," kata Muhammad Iqbal alumnus Fakultas Ekonomi Unsri.
Pasca pemeriksaan, kampus idealnya memberi rambu-rambu pada area-area yang berbahaya. "Yang juga penting adalah segera memasang pengaman pada bangunan-bangunan rapuh yang tidak sesuai standar," kata Iqbal.
Baca juga: Alumni Unsri Jabotabek: Pemilihan rektor momen perubahan kampus
Sementara itu beberapa mahasiswa berinisiatif melakukan penggalangan dana untuk korban kecelakaan yang saat ini terbaring di RS Muhammad Husein dan dirawat di IGD untuk sementara.
Sebagian mahasiswa yang merupakan sahabat Irfan melakukan penggalangan secara mandiri. Demikian pula sahabat sewaktu sekolah menengah di Jambi ada juga yang menggandeng web filantropi seperti kitabisa agar jangkauan lebih luas hingga ke seluruh Indonesia dan dunia.
Tujuannya agar biaya operasi dan perawatan lebih dari Rp150-juta, sementara korban bukan berasal dari keluarga kaya raya.
Baca juga: Eksponen 1998 minta Kemenristekdikti pantau pemilihan rektor negeri
Menurut Anjani Rianti Darmawan, salah seorang inisiator penggalangan dana di situs kitabisa.com yang merupakan alumni SMAN Titian Teras, Jambi, menerangkan kondisi finansial keluarga memang kurang mendukung sehingga penggalangan dana diupayakan menjangkau dermawan dari segala kalangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Korban bernama Irfan Maulana Amrullah, dari FMIPA Kelautan angkatan 2019. Saat ini korban telah dilarikan ke rumah sakit. Kecelakaan ini merupakan yang kedua kali setelah pada Februari 2018 mahasiswa dari FKIP terjatuh dari lantai 4 sehingga kakinya patah.
Baca juga: UNSRI bantu pengolahan susu kerbau
Irfan menginjak pelindung jendela yang dikiranya terbuat dari beton, tetapi ternyata terbuat dari glossy board biasa sehingga tak mampu menahan bobot badannya saat hendak mengambil jemuran.
"Harus ada pemeriksaan yang detail untuk bangunan-bangunan baru berumur kurang dari 10 tahun," kata Muhammad Iqbal alumnus Fakultas Ekonomi Unsri.
Pasca pemeriksaan, kampus idealnya memberi rambu-rambu pada area-area yang berbahaya. "Yang juga penting adalah segera memasang pengaman pada bangunan-bangunan rapuh yang tidak sesuai standar," kata Iqbal.
Baca juga: Alumni Unsri Jabotabek: Pemilihan rektor momen perubahan kampus
Sementara itu beberapa mahasiswa berinisiatif melakukan penggalangan dana untuk korban kecelakaan yang saat ini terbaring di RS Muhammad Husein dan dirawat di IGD untuk sementara.
Sebagian mahasiswa yang merupakan sahabat Irfan melakukan penggalangan secara mandiri. Demikian pula sahabat sewaktu sekolah menengah di Jambi ada juga yang menggandeng web filantropi seperti kitabisa agar jangkauan lebih luas hingga ke seluruh Indonesia dan dunia.
Tujuannya agar biaya operasi dan perawatan lebih dari Rp150-juta, sementara korban bukan berasal dari keluarga kaya raya.
Baca juga: Eksponen 1998 minta Kemenristekdikti pantau pemilihan rektor negeri
Menurut Anjani Rianti Darmawan, salah seorang inisiator penggalangan dana di situs kitabisa.com yang merupakan alumni SMAN Titian Teras, Jambi, menerangkan kondisi finansial keluarga memang kurang mendukung sehingga penggalangan dana diupayakan menjangkau dermawan dari segala kalangan.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019