Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto mengajak pelajar Sekolah Bogor Raya terlibat dalam program pemerintah kota menekan angka timbulan sampah di Kota Bogor.
“Untuk Kota Bogor yang lebih bersih, mari mulai mengelola sampah dari rumah kita. No More Plastic, Say No To Smoke,” ujar Bima dalam kegiatan Primary Years Program (PYP) Exhibition 2019 di Sekolah Bogor Raya, Kota Bogor, Jumat.
Menurutnya, seluruh masyarakat di semua usia perlu terlibat dalam ikhtiar Pemkot Bogor mengurangi angka timbulan sampah, karena sejak tahun 2000 kondisi lingkungan di Kota Bogor kian memburuk, mulai dari polusi udara hingga pencemaran akibat sampah.
Ia menyebutkan bahwa sejak dirinya menjabat Wali Kota Bogor periode pertama tahun 2014, Pemkot Bogor sudah melakukan sejumlah upaya penanganan kondisi lingkungan Kota Bogor.
"Banyak kebijakan yang telah dibuat untuk mewujudkan Kota Bogor agar bersih dan mengurangi sampah, salah satunya melalui strategi bank sampah dan Reduce, Reuse, Recycle (3R)," kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Berkat sejumlah programnya, ia mengklaim mampu mengurangi jumlah timbulan sampah di Kota Bogor, dari 750 ton sampah per hari, kini menjadi 650 ton sampah per hari.
"Salah satu alasan saya mau menjadi walikota, karena ingin melakukan sesuatu agar Kota Bogor bersih. Tidak hanya menjadi ribuan angkot, namun juga ribuan taman sejak tahun 2014," tuturnya.
Sementara itu, Koordinator PYP Sekolah Bogor Raya, Diana Puspa Karitas menerangkan bahwa peduli lingkungan merupakan bagian dari pembelajaran PYP.
"Salah satu aksi yang dilakukan mengajari literasi bagi siswa taman kanak-kanak, membersihkan Sungai Ciliwung, pengolahan air bersih di kampung pasir dan yang lainnya," ujar wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum di Sekolah Bogor Raya itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
“Untuk Kota Bogor yang lebih bersih, mari mulai mengelola sampah dari rumah kita. No More Plastic, Say No To Smoke,” ujar Bima dalam kegiatan Primary Years Program (PYP) Exhibition 2019 di Sekolah Bogor Raya, Kota Bogor, Jumat.
Menurutnya, seluruh masyarakat di semua usia perlu terlibat dalam ikhtiar Pemkot Bogor mengurangi angka timbulan sampah, karena sejak tahun 2000 kondisi lingkungan di Kota Bogor kian memburuk, mulai dari polusi udara hingga pencemaran akibat sampah.
Ia menyebutkan bahwa sejak dirinya menjabat Wali Kota Bogor periode pertama tahun 2014, Pemkot Bogor sudah melakukan sejumlah upaya penanganan kondisi lingkungan Kota Bogor.
"Banyak kebijakan yang telah dibuat untuk mewujudkan Kota Bogor agar bersih dan mengurangi sampah, salah satunya melalui strategi bank sampah dan Reduce, Reuse, Recycle (3R)," kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Berkat sejumlah programnya, ia mengklaim mampu mengurangi jumlah timbulan sampah di Kota Bogor, dari 750 ton sampah per hari, kini menjadi 650 ton sampah per hari.
"Salah satu alasan saya mau menjadi walikota, karena ingin melakukan sesuatu agar Kota Bogor bersih. Tidak hanya menjadi ribuan angkot, namun juga ribuan taman sejak tahun 2014," tuturnya.
Sementara itu, Koordinator PYP Sekolah Bogor Raya, Diana Puspa Karitas menerangkan bahwa peduli lingkungan merupakan bagian dari pembelajaran PYP.
"Salah satu aksi yang dilakukan mengajari literasi bagi siswa taman kanak-kanak, membersihkan Sungai Ciliwung, pengolahan air bersih di kampung pasir dan yang lainnya," ujar wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum di Sekolah Bogor Raya itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019