Sukabumi (Antaranews Bogor) - Penyandang Tuna Netra di Sukabumi, Jawa Barat diberikan pelatihan penggunaan alat sistem informasi dan teknologi seperti internet dan komputer.
"Pelatihan yang kami berikan ini agar para penyadang tuna netra juga bisa menggunakan alat-alat IT mulai dari handphone, komputer dan internet agar tidak gagap teknologi atau gaptek," kata Ketua Panitia Bazar dan Pelatihan Kaum Disabilitas, Adi Nugroho kepada Antara, Jumat.
Menurut Adi, dengan adanya pelatihan ini minimalnya para penyandang tuna netra bisa mengetahui bagaimana caranya menggunakan alat-alat IT tersebut sehingga mereka juga bisa bersosialisasi dengan rekannya di dunia maya. Namun, untuk pelatihan penggunaan IT ini tidak bisa hanya sekali saja, tetapi perlu berulang kali.
Selain itu, diakuinya alat untuk menunjangnya pun cukup mahal seperti software khusus untuk pengguna komputer dan internet dengan metode suara sehingga penyandang tuna netra dengan mudah menjalankan dan mengoperasikan alat-alat berteknologi tinggi tersebut.
"Pelatihan ini minimalnya untuk mengenalkan kepada mereka bagaimana cara penggunaan alat IT dan ternyata sebagian sudah paham, karena penyandang tuna netra yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa atau SLB juga sudah diajarkan tentang bagaimana cara penggunaan komputer," tambahnya.
Selain penyandang tuna netra, kaum disabilitas lainnya seperti tuna daksa dan rungu pun diberikan pelatihan untuk menggali potensinya antara lain pelatihan membuat sapu, pajangan dan lain-lain. Bahkan acara yang bekerjasama dengan Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga memberikan pelatihan kewirausahaan.
"Pelatihan ini juga tujuannya untuk menunjang kemampuan mereka di tengah keterbatasannya dan yang paling terpenting dengan adanya pelatihan mereka tidak lagi menjadi pengemis atau dieksploitasi oleh oknum tidak bertanggung jawab yang ingin mengambil keuntungan dari kekurangan kaum disabilitas," kata Adi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Pelatihan yang kami berikan ini agar para penyadang tuna netra juga bisa menggunakan alat-alat IT mulai dari handphone, komputer dan internet agar tidak gagap teknologi atau gaptek," kata Ketua Panitia Bazar dan Pelatihan Kaum Disabilitas, Adi Nugroho kepada Antara, Jumat.
Menurut Adi, dengan adanya pelatihan ini minimalnya para penyandang tuna netra bisa mengetahui bagaimana caranya menggunakan alat-alat IT tersebut sehingga mereka juga bisa bersosialisasi dengan rekannya di dunia maya. Namun, untuk pelatihan penggunaan IT ini tidak bisa hanya sekali saja, tetapi perlu berulang kali.
Selain itu, diakuinya alat untuk menunjangnya pun cukup mahal seperti software khusus untuk pengguna komputer dan internet dengan metode suara sehingga penyandang tuna netra dengan mudah menjalankan dan mengoperasikan alat-alat berteknologi tinggi tersebut.
"Pelatihan ini minimalnya untuk mengenalkan kepada mereka bagaimana cara penggunaan alat IT dan ternyata sebagian sudah paham, karena penyandang tuna netra yang bersekolah di Sekolah Luar Biasa atau SLB juga sudah diajarkan tentang bagaimana cara penggunaan komputer," tambahnya.
Selain penyandang tuna netra, kaum disabilitas lainnya seperti tuna daksa dan rungu pun diberikan pelatihan untuk menggali potensinya antara lain pelatihan membuat sapu, pajangan dan lain-lain. Bahkan acara yang bekerjasama dengan Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga memberikan pelatihan kewirausahaan.
"Pelatihan ini juga tujuannya untuk menunjang kemampuan mereka di tengah keterbatasannya dan yang paling terpenting dengan adanya pelatihan mereka tidak lagi menjadi pengemis atau dieksploitasi oleh oknum tidak bertanggung jawab yang ingin mengambil keuntungan dari kekurangan kaum disabilitas," kata Adi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013