Manajer Servis Lalu Lintas Jasa Marga wilayah Purwakarta-Bandung-Cileunyi, Aryanto, mengakui keberadaan lajur darurat di sepanjang jalan Tol Cipularang masih minim.

"Sejak dibangun pada 2005, baru ada satu lajur darurat di Jalan tol Cipularang, di kilometer 17 jalur B," katanya saat konferensi pers pengungkapan kasus kecelakaan beruntun Tol Cipularang, di Mapolres Purwakarta, Rabu.

Baca juga: Dishub Jabar mengaku sudah rutin razia truk di Tol Cipularang

Ia menyatakan kalau keberadaan lajur darurat di sepanjang jalan Tol Cipularang yang dibutuhkan lebih dari satu. Karena itu pihaknya sebagai pengelola berencana membangun lintasan darurat di pinggir jalan menurun arah Jakarta.

"Kami masih mengevaluasi titiknya di mana saja, karena turunannya panjang, kami akan minta pendapat pihak kepolisian," kata dia.

Baca juga: Ini dugaan penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang

Lintasan darurat itu sendiri berfungsi untuk mengantisipasi kendaraan yang lepas kendali seperti rem blong saat melintasi jalan menurun.

Sebagai bentuk antisipasi, Aryanto mengaku pihaknya akan menambah rambu-rambu lalu lintas di lokasi rawan kecelakaan dan memasang spanduk imbauan pengguna jalan tol agar berhati-hati melewati lintasan menurun.

Baca juga: Untuk kelancaran selama olah TKP kecelakaan muat, Tol Cipularang terapkan contraflow

Hal tersebut dilakukan pascakecelakaan beruntun di jalan Tol Cipularang Kilometer 91 arah Jakarta pada Senin (2/9) yang melibatkan 20 kendaraan. Beberapa kendaraan terbakar akibat peristiwa itu.

Delapan orang meninggal dunia dan puluhan korban lainnya luka-luka dalam kecelakaan tersebut.

Baca juga: Olah TKP kecelakaan beruntun Cipularang gunakan laser scanner tiga dimensi

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019