Bekasi (Antaranews Bogor) - PT Kereta Api Indonesia mengabadikan korban kecelakaan kereta Bintaro, Sofyan Hadi, menjadi sebuah nama Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis.

"Dia (almarhum Sofyan Hadi) bekerja hingga titik darah penghabisan, sehingga wajar jika totalitas pengabdiannya itu dikenang serta dicontoh awak kereta serta pegawai yang lain," kata Direktur Sarana PT KAI Bambang Eko Martono, usai peresmian, di Jalan Ir H Djuanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Menurutnya, tindakan heroik Sofyan Hadi, sesaat sebelum Commuterline Serpong-Tanah Abang menghantam truk tanki bahan bakar milik Pertamina di perlintasan Pondok Betung, Bintaro menginspirasi PT Kereta Api Indonesia untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya pada pemuda Bekasi yang bertugas sebagai teknisi kereta tersebut.

Keluarga almarhum Sofyan Hadi turut menyaksikan langsung penyematan nama anak bungsu dari empat bersaudara itu yang dilakukan oleh Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek Ignatius Tri Handoyo, dan Vice President Train Crew Management PT KAI Porwanto Handry Nugroho.

Berdasarkan kesaksian penumpang yang selamat, sesaat sebelum kereta menabrak truk tanki, Sofyan sempat keluar dari kabin masinis dan mendatangi gerbong penumpang untuk memberitahu bahwa akan terjadi tabrakan. Setelah memperingatkan penumpang untuk menyelamatkan diri dengan berpindah ke gerbong lain, Sofyan justru kembali ke kabin masinis dan menutup rapat pintu, sehingga semburan api pascatabrakan tak menjalar lebih jauh.

"Sebenarnya ia memiliki kesempatan untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Tapi dia memilih kembali ke ruangan tugasnya. Apa yang dilakukannya memperlihatkan betapa ia mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri," katanya.

Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono menambahkan, nama Sofyan Hadi disematkan pada BPTP dengan harapan, para generasi muda yang tengah menjalani pelatihan perkeretaapian bisa meneladani tindakan patriotik almarhum.

Selain Sofyan Hadi, dua pegawai PT KAI yang juga tewas dalam kecelakaan tersebut, namanya juga disematkan pada balai pelatihan di wilayah berbeda.

Nama masinis Darman Prasetyo disematkan di Balai Pelatihan Teknik Traksi Yogyakarta. Sementara nama asisten masinis Agus Suroto disematkan di Balai Pelatihan Operasional dan Pemasaran Bandung.

"Di Stasiun Tanah Abang juga dibuat prasasti untuk mengenang jasa mereka," kata Sugeng.

Pewarta: Oleh Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013