Kongres Perencanaan Kota Se-dunia atau International Society of City and Regional Planners (ISOCARP) ke-55 akan digelar di Jakarta dan Bogor selama lima hari mulai 9-13 September 2019 mendatang. Rencananya, kongres pertama kalinya diadakan di Asia Tenggara ini akan dibuka Presiden Joko Widodo di Hotel Borobudur Jakarta.

Akan ada sekitar 300 pakar, perencana kota dunia dari 42 negara dan 200 perencana kota dari dalam negeri untuk mendiskusikan masa depan perencanaan kota dan metropolitan dunia, termasuk membahas perencanaan kota baru.

Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), Bernardus Djonoputro menuturkan, Kongres ini adalah manifestasi pentingnya posisi Indonesia dalam isu urbanisasi dan sumbangsih Indonesia. “Yaitu mazhab perencanaan kota dari kawasan khatulistiwa yang bisa menjadi contoh bagi dunia,” ujarnya usai audiensi dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya di Paseban Punta, Balai Kota Bogor, Kamis (22/08/2019).

Menurutnya, Kongres ini menjadi forum yang relevan untuk menyampaikan bahwa perencanaan penting dalam pembangunan, khususnya yang terkait dengan pembangunan perkotaan dan sumber daya manusia. Apalagi kota merupakan pusat pendidikan dan pengembangan keilmuan dan teknologi.

Ketua Kompartemen Perencana Muda Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), Meyriana Kesuma menuturkan, bersamaan dengan kongres akan ada Kaukus Wali Kota IAP 2019. Rencananya, ada sekitar 30 Wali Kota, salah satunya Wali Kota Bogor, Bima Arya di Bogor untuk mencari solusi inovasi dalam pembangunan perkotaan berkelanjutan.

Tujuan forum ini untuk menghasilkan komunike bersama yang ditandatangani para Wali Kota untuk menyukseskan implementasi tujuan ke-11 Sustainable Development Goals (SDG) dengan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan kota.

Sebelum Opening Ceremony akan diadakan juga Pre - Events Young Planner Workshop atau workshop perencana muda pada tanggal 4 - 8 September. Dimana pesertanya adalah 25 partisipan internasional dan 25 partisipan dari lokal. Di workshop ini salah satunya akan membahas mengenai rencana revitalisasi Suryakencana Bogor. Pada 5 September juga ada acara Welcoming Dinner di Balai Kota Bogor.

“Jadi mereka akan mendesain perencanaan untuk Suryakencana. Tujuannya sebenarnya ini semacam studio, tetapi dengan kasus yang ril. Artinya memang benar - benar menghadapi kasus. Sebenarnya kita ada 2 kasus, di Jakarta TOD Dukuh Atas dan di Bogor di jalan Suryakencana,” katanya.

Pewarta: Oleh: Humas Setdakot Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019