Jakarta, 17/1 (ANTARA) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri memerintahkan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Andi Zainal Abidin untuk mempercepat distribusi bantuan bagi korban banjir.

"Dengan demikian bantuan dapat diterima posko di kecamatan dan desa lebih cepat," katanya seperti disampaikan Tenaga Ahli Menteri Sosial bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Kehumasan Drs Sapto Waluyo, MSc saat menghubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Pada Senin (16/1) Mensos mengunjungi korban banjir di wilayah Provinsi Banten yang merendam sebanyak 13.755 unit rumah, yang tersebar di 97 desa pada 29 kecamatan.

Respons cepat juga dilakukan di daerah rawan banjir di pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

"Kami pantau 24 jam, meskipun di hari libur, kita cek lapangan," kata Mensos.

Menurut Mensos, pihaknya sudah mengirim bantuan berupa makanan siap saji, pakaian, perlengkapan dapur, beserta tenda dan alat evakuasi senilai Rp1,3 miliar.

Bantuan tersebut dikirim ke empat kabupaten/kota yakni Serang, Lebak, Pandeglang, dan Tangerang.

Kepada camat dan kepala desa yang ikut mendampingi, Mensos meminta bahan pangan bisa disebar lebih cepat kepada warga, selain untuk dapur umum.

 Menurut Sapto Waluyo, setelah mengecek rumah warga, juga SD serta Madrasah Undar Andir yang sedang dibersihkan, Mensos menuju Posko Penanggulangn Banjir di Kecamatan Kragilan. Di aula kecamatan masih ada warga mengungsi.

"Saya guru di madrasah Undar Andir. Diminta suami bertahan dulu di sini, karena rumah sudah dibersihkan. Kami khawatir hujan akan turun lagi. Alhamdulillah makan cukup," kata Aminah yang menggendong anaknya.

Mensos sempat berbincang dengan pasukan taruna siaga bencana (Tagana) yang menyiapkan tenda dan dapur umum. Sementara itu, ibu-ibu PKK dan siswa sekolah turut membantu memasak.

"Buat makan malam menunya masih mi instan karena ikan sardin habis," kata salah seorang relawan.

 Dirjen Linjamsos Andi Zainal Abidin merespons laporan itu. "Jangan khawatir sardinnya sudah datang, tinggal diturunkan. Kami bawa logistik dan perlengkapan yang cukup untuk masa darurat, biasanya selama dua pekan. Di samping stok penyangga Pemda terus dipantau," katanya.

Sementara itu, Mak Dariah (75 th) tidak menyangka jika rumahnya di Desa Undar-Andir, Kecamatan Kragilan, Serang dikunjungi Mensos Salim Segaf Al Jufri bersama Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

"Ahad (15/1) lalu rumah saya terendam banjir sampai di atas pintu. Alhamdulillah, Senin pagi air menyusut, sehingga bisa dibersihkan," kata nenek yang memiliki dua anak dan beberapa cucu.

Saat ditanya Mensos, Mak Dariah mengaku sudah makan siang, tapi baru mi instan karena bantuan beras dan logistik/perlengkapn lain belum diterima.

Kunjungan singkat Mensos itu dilakukan untuk merespons kondisi warga yang sempat mengungsi di tepi jalan tol Jakarta-Merak karena Sungai Ciujung meluap.

Selain merendam ribuan rumah warga, banjir juga menyebabkan tiga warga meninggal, satu orang di Lebak yang hanyut dibawa arus sungai masih dicari Tagana.

    
 

Pewarta:

Editor : Budisantoso Budiman


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012