Sejumlah muara sungai di wilayah pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih tercemar limbah minyak akibat tumpahan minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
"Peristiwanya memang terjadi beberapa pekan lalu. Tapi dampaknya belum hilang. Kami terus mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak limbah yang sudah menyebar ke sejumlah muara sungai," kata Kasat Polair Polres setempat AKP Sitorus, di Karawang, Senin.
Hingga saat ini limbah minyak milik PHE ONWJ tersebut sudah menyebar ke sejumlah muara sungai. Di antaranya muara sungai Cemarajaya, muara sungai di daerah sungaibuntu, muara sungai Sedari, Tambaksari dan muara sungai Pakisjaya.
Baca juga: Pertamina: Sumber tumpahan minyak baru selesai ditutup pada September
Atas kondisi itu, pihaknya terus ke lapangan untuk mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak limbah minyak mentah tersebut.
Selain itu, jajaran kepolisian dari Sat Polair Polres Karawang juga terus memonitoring perkembangan situasi perairan utara Karawang.
"Kita juga mengimbau warga dan nelayan setempat untuk terus membantu membersihkan limbah minyak," kata dia.
Sementara itu, sejak sekitar sebulan terakhir nelayan dan masyarakat pesisir utara Karawang ikut terlibat membersihkan limbah minyak di area bibir pantai wilayah Karawang.
Dengan ikut membersihkan area bibir pantai dari limbah minyak mentah, mereka mendapatkan upah dari Pertamina Rp100 ribu per hari ditambah uang makan.
Baca juga: Pendataan penerima kompensasi tumpahan minyak mentah harus selektif
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Peristiwanya memang terjadi beberapa pekan lalu. Tapi dampaknya belum hilang. Kami terus mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak limbah yang sudah menyebar ke sejumlah muara sungai," kata Kasat Polair Polres setempat AKP Sitorus, di Karawang, Senin.
Hingga saat ini limbah minyak milik PHE ONWJ tersebut sudah menyebar ke sejumlah muara sungai. Di antaranya muara sungai Cemarajaya, muara sungai di daerah sungaibuntu, muara sungai Sedari, Tambaksari dan muara sungai Pakisjaya.
Baca juga: Pertamina: Sumber tumpahan minyak baru selesai ditutup pada September
Atas kondisi itu, pihaknya terus ke lapangan untuk mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak limbah minyak mentah tersebut.
Selain itu, jajaran kepolisian dari Sat Polair Polres Karawang juga terus memonitoring perkembangan situasi perairan utara Karawang.
"Kita juga mengimbau warga dan nelayan setempat untuk terus membantu membersihkan limbah minyak," kata dia.
Sementara itu, sejak sekitar sebulan terakhir nelayan dan masyarakat pesisir utara Karawang ikut terlibat membersihkan limbah minyak di area bibir pantai wilayah Karawang.
Dengan ikut membersihkan area bibir pantai dari limbah minyak mentah, mereka mendapatkan upah dari Pertamina Rp100 ribu per hari ditambah uang makan.
Baca juga: Pendataan penerima kompensasi tumpahan minyak mentah harus selektif
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019