Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) masa bakti 2015 - 2018 Willem Wandik terpilih sebagai Ketua Umum DPP GAMKI menggantikan Michael Wattimena.
Putra Papua yang merupakan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini berhasil mengalahkan Dikson Siringo-ringo dengan perolehan 136 suara sementara Dikson memperoleh 59 suara di Kongres XI GAMKI, Hotel Grand Cempaka, Jakarta.
Sebelum melaju dalam penjaringan bakal calon Ketua Umum GAMKI, Willem meraih 95 suara, Dikson 65, Reza Ginting 30, Sahat 2, dan calon lainnya meraih 1 suara. Sesuai syarat melaju dengan syarat minimal 25 persen dari 195 suara. Akhirnya, mayoritas peserta Kongres memilih Willem untuk menjabat Ketua Umum GAMKI masa bakti 2019 - 2022.
Di tempat yang sama, Sahat Martin Philip Sinurat terpilih secara aklamasi. Dalam penjaringan bakal calon, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) masa bakti 2016-2018 itu meraih 151 suara.
Sementara, Sherly Wattimena hanya 20 suara, Dikson Siringgo-ringgo (19), Hendri Sinaga (5) dan Reza Ginting (2). Karena bakal calon lainnya tidak memenuhi syarat 25 persen suara, akhirnya Sahat yang merupakan alumni S1 dan S2 dari ITB ini didapuk menjabat Sekretaris Umum.
Dalam Kongres ini, secara musyawarah mufakat 18 Ketua DPD memilih Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) untuk tiga tahun mendatang. Michael Wattimena terpilih sebagai Ketua MPO didampingi Wakil Ketua Landen Marbun (GAMKI Sumut) dan Stefanus SK.
Kemudian terpilih sebagai Sekretaris MPO Johan Rohatoknam dari GAMKI Maluku dan Aris RP dari GAMKI Sulawesi Tenggara sebagai Wakil Sekretaris MPO.
Disepakati nominasi tuan rumah Kongres berikutnya Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Jawa Timur. Majelis Persidangan kongres dipimpin oleh Jeverson Petonengan (DPP GAMKI), Ruben Isir (DPD GAMKI Papua Barat), Tigor Doll Simarmata (DPD GAMKI Sumut), Daniel Rajagukguk (DPC Tuban), dan Agus Tina Randu (DPC Kapuas Hulu).
Dihubungi seusai penutupan Kongres, Willem dan Sahat sama-sama berharap terjadinya sinergitas antara pengurus di daerah dan pusat yang membuat segala program bisa berjalan dengan baik.
"Ada beberapa rekomendasi Kongres, dan persoalan nasional yang harus ditindaklanjuti antara lain amandemen AD/ART, konsolidasi organisasi dan Gereja, otonomi khusus Papua, dan bahaya virus radikalisme-terorisme yang saat ini mulai menyebar ke daerah-daerah di luar Jawa. DPP akan bekerja sebaik mungkin dan kami berharap dukungan dari semua kader sebagai kekuatan organisasi ke depan", ujar Wilem.
Wilem menyampaikan bahwa GAMKI sebagai anak kandung Gereja selama tiga tahun ke depan akan memperkuat komunikasi dan kerjasama dengan ratusan Sinode di seluruh Indonesia.
"GAMKI sebagai OKP Kristen terbesar di Indonesia akan menjadi rumah bagi semua pemuda Kristen dari berbagai aliran Gereja. Keanggotaan dan kepengurusan GAMKI tidak dibatasi hanya dari aras Gereja PGI saja, melainkan juga dari PGPI, PGLII, Advent, Ortodoks, dan lainnya. Kami akan mengajak perwakilan pemuda dari setiap aras Gereja untuk dapat terlibat dalam kepengurusan GAMKI mulai dari tingkatan DPP, DPD, dan DPC," kata Willem.
Sementara itu Sahat MP Sinurat mengatakan bahwa GAMKI sebagai OKP Kristen terbesar di Indonesia dengan ratusan DPC dan puluhan DPD memiliki tugas untuk menjaga keutuhan bangsa serta memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi semua umat.
"GAMKI tidak boleh terjebak dengan ego sektarian dan primordial. Sebagai angkatan Muda Kristen, GAMKI ke depannya akan konsisten menyampaikan suara kenabian, tidak hanya tentang suara dari umat Kristen, melainkan juga suara seluruh umat Indonesia yang memiliki latar belakang agama yang majemuk," ujar Sahat yang juga merupakan Ketua Bidang Kepemudaan dan Pengembangan Milenial DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Pendiri Rumah Milenial Indonesia ini menyampaikan bahwa di tengah perkembangan zaman yang sangat cepat, GAMKI harus juga berjalan cepat, bahkan melakukan lompatan-lompatan besar agar tidak tertinggal oleh pesatnya perkembangan zaman.
"GAMKI harus dapat membaca tanda-tanda zaman sehingga dapat memberikan warna bagi kemajuan peradaban Indonesia. Kami akan segera melakukan tugas formatur sehingga struktur DPP dapat segera terisi dan kepengurusan bisa segera berjalan. Kami akan mengajak para pemimpin muda Gereja untuk sama-sama terlibat di kepengurusan dan membangun gerakan ini," pungkasnya.
Ditemui secara terpisah, beberapa Ketua DPD dan DPC GAMKI mengungkapkan harapan mereka terhadap kepemimpinan baru di GAMKI.
Ketua DPD GAMKI Sulawesi Tengah, Tomson Tirolemba berharap konsolidasi yang telah terbangun sejak periode Ketua Umum Michael Wattimena untuk terus ditingkatkan dan selalu memerhatikan kebutuhan daerah.
Ketua DPD GAMKI Maluku Utara Risno Sadonda, yang juga anggota DPRD terpilih Provinsi Maluku Utara berharap GAMKI dapat terus maju dan lebih baik dari periode sebelumnya.
"Kami para pengurus di daerah mengharapkan Ketum dan Sekum terpilih dapat membawa organisasi ini maju melaju. Apalagi dengan komposisi Ketum dan Sekum terpilih saat ini yang mana Ketum telah berpengalaman dalam legislasi dan pelayanan publik. Sedangkan Sekretaris Umum merupakan mantan pimpinan Kelompok Cipayung dan diusulkan sebagai calon menteri milenial oleh beberapa Ketua Umum dari organisasi HMI, PMII, KAMMI, dan KNPI," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD GAMKI Jawa Tengah Yudhy VS memberikan catatan terkait pelaksanaan Kongres yang lalu, khususnya terkait ketidakhadiran Presiden Jokowi untuk membuka Kongres XI GAMKI, padahal sudah tertulis di dalam undangan yang dikirimkan kepada setiap delegasi DPD dan DPC.
Terakhir, Ketua DPC GAMKI Kabupaten Tapanuli Utara Rijon Manalu mengharapkan Ketua Umum dan Sekretaris Umum bisa membawa GAMKI berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan gereja.
"Kami harapkan Ketum dan Sekum dapat membantu terdistribusinya kader-kader potensial di berbagai bidang seperti dunia kerja, birokrasi, politik, bisnis, dan lainnya. Sehingga para pemimpin muda yang dibina oleh GAMKI dapat berkontribusi bagi masyarakat baik di daerah, maupun di tingkat nasional," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Putra Papua yang merupakan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini berhasil mengalahkan Dikson Siringo-ringo dengan perolehan 136 suara sementara Dikson memperoleh 59 suara di Kongres XI GAMKI, Hotel Grand Cempaka, Jakarta.
Sebelum melaju dalam penjaringan bakal calon Ketua Umum GAMKI, Willem meraih 95 suara, Dikson 65, Reza Ginting 30, Sahat 2, dan calon lainnya meraih 1 suara. Sesuai syarat melaju dengan syarat minimal 25 persen dari 195 suara. Akhirnya, mayoritas peserta Kongres memilih Willem untuk menjabat Ketua Umum GAMKI masa bakti 2019 - 2022.
Di tempat yang sama, Sahat Martin Philip Sinurat terpilih secara aklamasi. Dalam penjaringan bakal calon, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) masa bakti 2016-2018 itu meraih 151 suara.
Sementara, Sherly Wattimena hanya 20 suara, Dikson Siringgo-ringgo (19), Hendri Sinaga (5) dan Reza Ginting (2). Karena bakal calon lainnya tidak memenuhi syarat 25 persen suara, akhirnya Sahat yang merupakan alumni S1 dan S2 dari ITB ini didapuk menjabat Sekretaris Umum.
Dalam Kongres ini, secara musyawarah mufakat 18 Ketua DPD memilih Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) untuk tiga tahun mendatang. Michael Wattimena terpilih sebagai Ketua MPO didampingi Wakil Ketua Landen Marbun (GAMKI Sumut) dan Stefanus SK.
Kemudian terpilih sebagai Sekretaris MPO Johan Rohatoknam dari GAMKI Maluku dan Aris RP dari GAMKI Sulawesi Tenggara sebagai Wakil Sekretaris MPO.
Disepakati nominasi tuan rumah Kongres berikutnya Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Jawa Timur. Majelis Persidangan kongres dipimpin oleh Jeverson Petonengan (DPP GAMKI), Ruben Isir (DPD GAMKI Papua Barat), Tigor Doll Simarmata (DPD GAMKI Sumut), Daniel Rajagukguk (DPC Tuban), dan Agus Tina Randu (DPC Kapuas Hulu).
Dihubungi seusai penutupan Kongres, Willem dan Sahat sama-sama berharap terjadinya sinergitas antara pengurus di daerah dan pusat yang membuat segala program bisa berjalan dengan baik.
"Ada beberapa rekomendasi Kongres, dan persoalan nasional yang harus ditindaklanjuti antara lain amandemen AD/ART, konsolidasi organisasi dan Gereja, otonomi khusus Papua, dan bahaya virus radikalisme-terorisme yang saat ini mulai menyebar ke daerah-daerah di luar Jawa. DPP akan bekerja sebaik mungkin dan kami berharap dukungan dari semua kader sebagai kekuatan organisasi ke depan", ujar Wilem.
Wilem menyampaikan bahwa GAMKI sebagai anak kandung Gereja selama tiga tahun ke depan akan memperkuat komunikasi dan kerjasama dengan ratusan Sinode di seluruh Indonesia.
"GAMKI sebagai OKP Kristen terbesar di Indonesia akan menjadi rumah bagi semua pemuda Kristen dari berbagai aliran Gereja. Keanggotaan dan kepengurusan GAMKI tidak dibatasi hanya dari aras Gereja PGI saja, melainkan juga dari PGPI, PGLII, Advent, Ortodoks, dan lainnya. Kami akan mengajak perwakilan pemuda dari setiap aras Gereja untuk dapat terlibat dalam kepengurusan GAMKI mulai dari tingkatan DPP, DPD, dan DPC," kata Willem.
Sementara itu Sahat MP Sinurat mengatakan bahwa GAMKI sebagai OKP Kristen terbesar di Indonesia dengan ratusan DPC dan puluhan DPD memiliki tugas untuk menjaga keutuhan bangsa serta memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi semua umat.
"GAMKI tidak boleh terjebak dengan ego sektarian dan primordial. Sebagai angkatan Muda Kristen, GAMKI ke depannya akan konsisten menyampaikan suara kenabian, tidak hanya tentang suara dari umat Kristen, melainkan juga suara seluruh umat Indonesia yang memiliki latar belakang agama yang majemuk," ujar Sahat yang juga merupakan Ketua Bidang Kepemudaan dan Pengembangan Milenial DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Pendiri Rumah Milenial Indonesia ini menyampaikan bahwa di tengah perkembangan zaman yang sangat cepat, GAMKI harus juga berjalan cepat, bahkan melakukan lompatan-lompatan besar agar tidak tertinggal oleh pesatnya perkembangan zaman.
"GAMKI harus dapat membaca tanda-tanda zaman sehingga dapat memberikan warna bagi kemajuan peradaban Indonesia. Kami akan segera melakukan tugas formatur sehingga struktur DPP dapat segera terisi dan kepengurusan bisa segera berjalan. Kami akan mengajak para pemimpin muda Gereja untuk sama-sama terlibat di kepengurusan dan membangun gerakan ini," pungkasnya.
Ditemui secara terpisah, beberapa Ketua DPD dan DPC GAMKI mengungkapkan harapan mereka terhadap kepemimpinan baru di GAMKI.
Ketua DPD GAMKI Sulawesi Tengah, Tomson Tirolemba berharap konsolidasi yang telah terbangun sejak periode Ketua Umum Michael Wattimena untuk terus ditingkatkan dan selalu memerhatikan kebutuhan daerah.
Ketua DPD GAMKI Maluku Utara Risno Sadonda, yang juga anggota DPRD terpilih Provinsi Maluku Utara berharap GAMKI dapat terus maju dan lebih baik dari periode sebelumnya.
"Kami para pengurus di daerah mengharapkan Ketum dan Sekum terpilih dapat membawa organisasi ini maju melaju. Apalagi dengan komposisi Ketum dan Sekum terpilih saat ini yang mana Ketum telah berpengalaman dalam legislasi dan pelayanan publik. Sedangkan Sekretaris Umum merupakan mantan pimpinan Kelompok Cipayung dan diusulkan sebagai calon menteri milenial oleh beberapa Ketua Umum dari organisasi HMI, PMII, KAMMI, dan KNPI," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD GAMKI Jawa Tengah Yudhy VS memberikan catatan terkait pelaksanaan Kongres yang lalu, khususnya terkait ketidakhadiran Presiden Jokowi untuk membuka Kongres XI GAMKI, padahal sudah tertulis di dalam undangan yang dikirimkan kepada setiap delegasi DPD dan DPC.
Terakhir, Ketua DPC GAMKI Kabupaten Tapanuli Utara Rijon Manalu mengharapkan Ketua Umum dan Sekretaris Umum bisa membawa GAMKI berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan gereja.
"Kami harapkan Ketum dan Sekum dapat membantu terdistribusinya kader-kader potensial di berbagai bidang seperti dunia kerja, birokrasi, politik, bisnis, dan lainnya. Sehingga para pemimpin muda yang dibina oleh GAMKI dapat berkontribusi bagi masyarakat baik di daerah, maupun di tingkat nasional," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019